Nakita.id - Baru-baru ini tengah ramai kabar simpang siur wanita bisa hamil jika berenang bareng pria.
Pasalnya, ungkapan wanita bisa hamil jika berenang bareng pria tengah ramai jadi perbincangan di media sosial.
Salah satu media sosial yang tengah ramai membahas hal tersebut adalah Twitter yang ramai dengan kata kunci 'sperma' pada Sabtu (22/2/2020) kemarin.
Media sosial Twitter tengah ramai membahas adanya proses pembuahan atau fertilisasi yang terjadi ketika wanita dengan laki-laki berenang bersama di kolam renang yang sama.
Salah satu akun Twitter @theoneluckyone menuliskan komentar terkait berenang dengan lawan jenis dapat menyebabkan kehamilan.
"Indonesia kenapa sih. Masa berenang sama lawan jenis bisa hamil. Itu sperma apa kecebong. Berenang di air kaporit pula," tulis akun @theoneluckyone.
"Malah kemarenan aku baca ada yang bilang berenang dengan lawan jenis bisa hamil karena sperma cowok masuk ke pori-pori tubuh perempuan yang kebuka karena kena air. Dikira hamil tuh segampang itu kali ya," tulis akun @NurArdisa dalam twitnya.
"Sperma di dalam air mati, kak," tulis akun @mandgxx dalam twitnya.
Hingga kini topik "Sperma" telah disebut sebanyak 5.078 kali oleh pengguna Twitter lainnya dan jadi perbincangan.
Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dr Yassin Yanuar Mohammad, SpOG-KFER membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
Dilansir dari Kompas.com, informasi terkait perempuan bisa hamil jika berenang dengan lawan jenis adalah tidak benar.
"Tidak benar. Berenang dalam satu kolam yang sama antara pria-perempuan tidak akan menyebabkan kehamilan pada perempuannya," ujar Yassin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (22/2/2020).
Menurut sang dokter, sperma yang diejakulasikan akan mati dalam beberapa menit setelah keluar dari tubuh.
"Cairan seminal atau ejakulat akan langsung mengering ketika keluar dari tubuh. Demikian juga saat dikeluarkan di dalam kolam renang akan langsung mati/rusak, sehingga pernyataan tersebut tidak memiliki bukti/dasar ilmiah," ujar dokter yang juga sebagai konsultan fertilitas endrokrinologi dan reproduksi di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) di Jakarta Selatan ini.
Selain itu, Yassin menjelaskan, sperma akan langsung mati meski tidak terkena kaporit jika keluar dari tubuh.
Cairan sperma akan langsung mengering yang menyebabkan spermatozoa mati dalam beberapa menit kemudian.
Dengan demikian sperma yang terpapar udara (begitu keluar dari tubuh) tidak bisa membuahi, kecuali ejakuasinya di liang vagina.
Di sisi lain, Yassin mengungkapkan bahwa proses pembuahan baru bisa terjadi di kolam renang, jika adanya penetrasi dari penis ke dalam liang vagina dan mengeluarkan sperma di dalamnya.
Meski proses penetrasi terjadi di dalam air atau kolam renang, hamil yang diakibatkan berenang tidak mungkin terjadi.
"Iya, itu kalau hubungan seksual di kolam renang bisa hamil, kalau berenang saja ya tentu tidak, meskipun dia mengejakulasi sperma di kolam," jelasnya.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR