Nakita.id - Tahu tidak Moms? Saluran pencernaan ternyata menjadi otak kedua bagi tubuh.
Hal itu diungkapkan oleh dr. Frieda Handayani K., Sp.A (K) karena dapat menyeimbangkan mikrobiota di saluran pencernaan sehingga membuat suasana hati Si Kecil membaik.
"Kalau kita mau sehat, kita harus sehatkan saluran cerna kita dulu karena saluran cerna itu paling banyak diproduksi antibodi," ujar dr. Frieda Handayani K., Sp.A (K) yang ditemui di acara Rumah Sakit Pondok Indah pada Kamis (27/02/2020).
Untuk hal itu, Moms perlu tahu gangguan pencernaan yang dapat menyerang Si Kecil dan cara mengatasinya.
Baca Juga: [VIDEO] Tanya Pakar - Apa yang Dibutuhkan Agar Pencernaan Anak Sehat?
1. Diare
Si Kecil dapat dikatakan diare ketika frekuensi Buang Air Besar lebih sering dibandingkan biasanya dengan konsistensi feses yang cair yang umumnya lebih dari 3 kali sehari.
Penyebab diare sendiri bisa dikarenakan infeksi, alergi, gangguan kekebalan tubuh, keracunan makanan, dan terlalu banyak penyerapan serat
Ketika Si Kecil alami diare tidak menutup kemungkinan ia akan alami dehidrasi yang ditandai dengan kulit yang tidak kembali ketika dicubit.
Apabila alami diare, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyarankan Si Kecil diberikan oralit, zinc selama 10 hari, ASI, antibiotik, dan tentunya panduan dari dokter.
2. Konstipasi atau sembelit
Konstipasi atau sembelit merupakan kebalikan dari diare artinya frekuensi BAB Si Kecil menurun hingga kurang dari 2 kali seminggu.
Tak hanya itu tanda lain dari sembelit yaitu Si Kecil akan rasakan sakit hingga mengedan ketika buang air besar.
Feses yang keluar pun akan berbentuk keras dan bulat.
Apabila terjadi sembelit, Moms bisa segera bawa ke dokter untuk dapatkan penanganan medis seperti proses pengeluaran feses, pjat perut, dan penentuan penyebab sembelit.
3. GERD atau Refluks Gastreosofageal
Si Kecil yang alami GERD akan menunjukkan gejala panas bagian atas dada, sakit ketika menelan, sering batuk, bersendawa berlebihan, mual, asam lambung terasa di tenggorokan, dan memarah ketika berbaring.
GERD yang dialami bayi disebabkan oleh otot di ujung kerongkongan belum cukup kuat sehingga ASI kembali keluar atau disebut dengan gumoh.
Apabila dialami oleh anak-anak artinya disebabkan oleh tekanan dari bawah kerongkongan atau otot kerongkongan yang melemah.
Ketika Si Kecil alami hal ini Moms bisa posisikan kepala Si Kecil elbih tinggi dari lambung, usahakan tetap duduk selama 2 jam setelah makan, batasi minuman bersoda, olahraga teratur, dan tidak terlalu banyak memberi makan.
4. Intoleransi Laktosa
Intoleransi laktosa terjadi karena pencernaan Si Kecil sudah tidak dapat lagi menampung produk susu.
Secara medis hal ini terjadi karena enzim laktase berkurang di dalam usus halus.
Ketika Si Kecil alami intoleransi laktosa, ia akan alami gejala kembung, nyeri perut, muntah, merah di sekitar anus, dan feses berbau asam.
Apabila gejala tersebut timbul pastika Si Kecil tidak mengonsumsi produk susu terlebih dahulu seperti susu, es krim, coklat, roti, keju, dan sebagainya.
5. Radang Usus Buntu
Tiap orang pastinya memiliki usus buntu termasuk Si Kecil tetapi bagian usus tersebut dapat mengalami peradangan.
Umumnya radang usus buntu akan dirasakan pada bagian pusar dan lama-kelamaan akan turun pada bagian bawah kanan perut Si Kecil.
Radang usus buntu ini tidak semata-mata langsung dioperasi, melainkan dokter akan melihat terlebih dahulu apakah termasuk akut atau masih wajar.
Selain rasa sakit, dokter anak juga akan melihat jumlah sel darah putih, suhu tubuh, dan nyeri di tubuh.
6. Radang Labung
Tak hanya orang dewasa, Si Kecil juga bisa alami radang lambung atau dikenal sebagai maag.
Pemicu radang lambung pada Si Kecil yaitu obat penurun panas, infeksi bakteri, infeksi berat, radang otak, stres, makanan terlalu pedas, berbumbu, dan berlemak.
Gejala yang timbul seperti orang dewasa, Si Kecil akan alami mual atau perih pada bagian perutnya.
Ketika Si Kecil alami radang lambung, Moms bisa lakukan modifikasi pola makan Si Kecil dan ajak ke dokter untuk mendapatkan obat antasida atau ranitidin.
7. Irritable Bowel Syndrome
Irritable Bowel Syndrome pada dasarnya belum dapat ditentukan penyebabnya.
Irritable Bowel Syndrome dapat berupa diare, konstipasi, ataupun keduanya.
Permasalahan pencernaan tersebut terjadi karena saraf yang bertanggung jawab pada kontraksi otot saluran pencernaan lebih sensitif ketika makanan melewati usus.
Ketika Si Kecil alami hal ini maka otot saluran pencernaan akan bereaksi berlebih terhadap produk susu dan stres sehingga sebabkan kram pada perut.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR