Nakita.id- Sejak awal kehamilan, pertumbahan janin di dalam perut Moms tentu saja menjadi perhatian yang penting.
Banyak dari Moms yang khawatir apabila buah hatinya terlahir dengan berat badan yang cukup kecil.
Jika hal tersebut terjadi, Moms tak perlu cemas karena perkembangan janin tentunya akan selalu berubah dari minggu ke minggu.
Sejak awal kehamilan, setiap bayi tumbuh pada tingkat yang berbeda sehingga sangat sulit untuk menentukan tingkat rata-rata.
Saat janin berusia delapan minggu merupakan momen perkembangan yang luar biasa.
Hal tersebut dikarenakan beberapa bagian tubuh janin seperti tangan, kaki, hingga jenis kelamin bayi yang mulai terbentuk.
Biasanya bayi yang berusia delapan minggu akan berbentuk seperti kacang merah.
Serta bobot ideal dari janin berusia delapan minggu adalah kisaran satu gram dengan panjang 1,6 cm.
Selain bertambah berat janin, di usia delapan minggu kehamilan umumnya bibir atas calon buah hati mulai terbentuk.
Bagian ujung hidung serta kelopak matanya juga mulai terlihat meskipun masih sangat amat tipis.
Tak hanya itu, di usia delapan minggu kehamilan juga merupakan momen emas dimana detak jantung janin mulai bisa didengarkan.
Di masa ini, degup jantungnya berdetak dengan kecepatan luar biasa, sekitar 150-170 kali per menit. Kira-kira, dua kali lipat lebih cepat dari orang biasa.
Berat janin usia delapan minggu umumnya masoh sangat kecil sehingga Moms tidak bisa merasakan pergerakan janin.
Moms tak perlu khawatir, hal tersebut merupakan wajar dan pada dasarnya janin sudah mulai bergerak bebas di dalam rahim Moms.
Baca Juga: Ternyata Seperti Ini Berat Janin 3 Minggu di Awal Kehamilan dan Perkembangan yang Dialaminya
Di usia 8 minggu kehamilan, volume cairan ketuban juga meningkat dan ukuran rahim Moms akan membesar.
Ini berguna untuk memberi ruang lebih luas untuk calon buah hati yang sedang tumbuh.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | babycenter |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR