Nakita.id - Kabar baik dari pemerintah kembali datang untuk pengangan wabah virus corona.
Usai sebelumnya pemerintah menyediakan obat untuk covid-19, kini pemerintah mengaku akan lakukan rapid test atau tes cepat untuk pendeteksian dini.
Baca Juga: Ingin Cegah Virus Penyakit? Yuk, Cek 5 Produk Pilihan di Tokopedia
Hal itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo terkait tes cepat yang akan berlangsung.
Presiden Joko Widodo mengaku sudah melakukan pemetaan wilayah yang diduga rawan terinfeksi covid-19.
Baca Juga: Ingin Nyaman Bersantai di Rumah, Simak Tips ala Tokopedia Ini!
Nantinya, penyebaran alat tes cepat akan dilakukan berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan.
Baca Juga: Hidup Bersih Bebas Penyakit, Lebih Praktis Bersama Tokopedia
"Pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terinfeksi covid-19," ucap Presiden Joko Widodo yang dikutip dari Kompas TV.
Presiden Joko Widodo pun menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan akan menujuk laboratorium yang berwenang melakukan tes cepat tersebut.
"Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan desentralisasi tes yang memberikan kewangan ke laboratorium-laboratorium yang telah ditunjuk oleh Kemeterian Kesehatan," ujar Jokowi.
Di samping itu, Achmad Yurianto selaku juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19 menyebutkan tes cepat ini merupakan kelanjutan dari pemetaan pasien yang telah dinyatakan positif di rumah sakit.
Pemetaan tersebut meliputi tempat tinggal, kantor, dan tempat lainnya yang kerap dikunjungi oleh pasien covid-19.
"Pada saat tracing kita akan datangi rumah di mana tempat dia tinggal, kantor kalau dicurigai sudah berkontak disitu, berbagai tempat kerja lainnya," ujar Achamd Yurianto saat diwawancarai di Kompas TV.
Achamad Yurianto menegaskan petugas kesehatan akan mendatangi wilayah yang dicurigai dalam pemetaan untuk lakukan pengetesan cepat.
"Petugas akan datang ke sana untuk melakukan pemeriksaan seluruh keluarga di situ yang kita curigai memiliki kontak terhadap pasien yang kita rawat di rumah sakit tersebut," ujar Achmad Yurianto.
Tes cepat untuk pendeteksian dini ini diakui Achmad Yurianto tidak akan dilakukan pemungutan biaya.
Wilayah pertama yang dilakukan tes cepat yaitu beberapa kecapatan di Jakarta selatan dengan bekal 1.000 alat tes cepat.
Pemerintah menargetkan akan menyetok hingga 1 juta alat tes cepat.
"Kita masih memiliki lebih dari 3000. InsyaAllah besok (hari ini) akan masuk 150.000. Kita akan menargetkan kurang lebih dengan stok 1 juta," ujar Achmad Yurianto.
Achmad Yurianto juga menyebutkan kepada Kkompas tvT bahwa masyarakat yang memiliki gejala serupa covid-19 bisa mengunjungi puskesmas terdekat untuk lakukan tes cepat.
"Kita akan dinamis bergerak dan nanti akan serempak seluruh Indonesia karena ini dilakukan oleh petugas puskesmas yang sudah kita latih," ujar Achmad Yurianto.
Source | : | Kompas TV |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR