Nakita.id - Hingga saat ini, dikabarkan ada 188 negara yang warganya terinfeksi virus corona.
Jumlah warga dunia yang terinfeksi pun terus bertambah, hingga kemarin Minggu (22/3/2020), ada 308.659 kasus Covid-19, 13.079 meninggal dunia dan 95.838 pasien sembuh.
Namun, ada kisah menyedihkan Moms. Ada sebuah negara yang harus menderita di tengah warganya ada yang terjangkit Covid-19.
Baca Juga: Ingin Cegah Virus Penyakit? Yuk, Cek 5 Produk Pilihan di Tokopedia
Selain harus melawan virus corona, Negara Zimbabwe juga memiliki masalah kelangkaan air dan masalah lainnya.
Di Chitungwiza, sebuah kota berpenduduk setengah juta orang di Harare Selatan, terlihat beberapa wanita menunggu pada pompa air dan kaleng-kaleng besar.
Kekhawatiran akan ancaman virus corona tampak pada raut wajah mereka.
Baca Juga: Ingin Nyaman Bersantai di Rumah, Simak Tips ala Tokopedia Ini!
Salah satu wanita itu berkata bahwa mereka harus berbulan-bulan hidup tanpa air mengalir.
Dia sangat khawatir setelah di Zimbabwe terdapat dua kasus infeksi virus corona.
Baca Juga: Hidup Bersih Bebas Penyakit, Lebih Praktis Bersama Tokopedia
Zimbabwe, adalah negara yang sudah tertatih-tatih di tepi jurang perekonomian.
Warga lainnya, George Mangava ragu negaranya akan siap mengurangi lonjakan kasus wabah tersebut.
Dia mengaku bahwa sebagai warga Chitungwiza, perhatian utama mereka dari kekhawatiran adalah kebutuhan mereka pada air.
Kekurangan air tentu memiliki banyak dampak. Terutama soal makanan dan kebersihan.
Sejak wabah virus corona terjadi pertama kali di China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggaungkan pentingnya cuci tangan secara menyeluruh dan rutin agar dapat menghindar dari penularan virus tersebut.
Namun sepertinya hal itu sangat sulit dilakukan di Zimbabwe. Negara itu telah bertekuk lutut dalam dua dekade terjadinya kesalahan aturan ekonomi, infrastruktur dasar yang gagal dan punahnya semua layanan kesehatan.
Klinik setempat di sana bahkan tidak memiliki paracetamol. Padahal, paracetamol termasuk obat bebas yang paling umum dan mestinya mudah didapatkan.
Para petugas medis di Zimbabwe juga pesimis akan keselamatan mereka dari virus corona.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Dokter untuk HAM Zimbabwe, Norman Matara, sistem di Zimbabwe terlalu padat dan tidak memadai untuk menangani wabah seperti virus corona.
Pada Jumat (20/03/2020), Zimbabwe mengumumkan kasus COVID-19 pertamanya di Victoria Falls, sebuah kota resor. Disusul pada Sabtu (21/03/2020) di ibukota Harare, satu kasus infeksi virus corona.
Nkululeko Sibanda, salah satu juru bicara oposisi terbesar, Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC), menyerukan penguncian atau lockdown untuk menahan penyebaran.
Baca Juga: Ahli Ungkap Alasan Jahe Merah Disebut Ampuh Tangkal Virus Corona, Benar Bisa Jadi Obat Covid-19?
Dia memperingatkan bahwa jika virus mencapai antrian bensin dan bus yang ramai di negara itu, "kami akan tewas dalam jumlah korban yang tinggi".
Di kotamadya Chitungwiza, petugas kota Tonderai Kasu, seorang dokter menegaskan bahwa timnya sibuk mendidik masyarakat tentang virus tersebut.
Untuk memerangi penyebaran virus, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengumumkan keadaan darurat minggu ini sekaligus mengumumkan penutupan semua sekolah.
Baca Juga: Wabah Virus Corona Semakin Merebak, Lucky Hakim Beberkan Resep Minuman Herbal Pencegah Virus, Bahannya Mudah Dicari
Ancaman wabah yang meningkat membuatnya melarang anggota pemerintah bepergian.
Beberapa hari setelah pernyataannya, dia terbang ke Namibia untuk upacara pengambilan sumpah presiden Namibia Hage Geingob di Windhoek pada Sabtu (21/03/2020).
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelangkaan Air Jadi Tantangan Sistem Kesehatan Zimbabwe Hadapi Virus Corona")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR