Nakita.id - Pandemi virus corona memang membuat semua orang resah.
Tak hanya resah, pemerintah pusat bahkan sampai kalang kabut dengan pandemi baru ini.
Karena virus ini, presiden sampai perintahkan seluruh warga kerja, belajar, dan ibadah di rumah.
Penyebaran virus corona di Indonesia makin membuat banyak orang semakin waspada.
Banyak orang yang memutuskan untuk berdiam diri dan melakukan kegiatan dari dalam rumah.
Selain itu, mereka juga tidak lupa melakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan.
Namun salah satu selebgram sekaligus Youtuber asal Indonesia, Dinda Shafay, justru dihujat netizen lantaran menyebarkan informasi yang tidak benar terkait pencegahan corona.
Ia mengunggah foto dalam akun Instagram miliknya, @dindasafay.
Dalam foto tersebut, ia terlihat sedang berbelanja di supermarket dan mendorong troli belanjaan.
Sekilas foto tersebut memang tampak biasa.
Namun ia mengenakan sarung tangan lateks atau latex gloves yang biasanya digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit atau klinik.
Baca Juga: Ingin Cegah Virus Penyakit? Yuk, Cek 5 Produk Pilihan di Tokopedia
Dinda juga menuliskan keterangan di fotonya yang secara tidak langsung mengajak pengikutnya untuk meniru dirinya menggunakan sarung tangan lateks saat berpergian.
"Bisakah Sarung Tangan Lateks Melindungi Anda dari Virus Corona?"
"Jawabanya?"
"WHO juga menyarankan cara terbaik untuk mencegah penyebaran coronavirus adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin, baik dengan antiseptik berbasis alkohol atau sarung tangan lateks saat keadaan sakit atau di kerumunan orang ramai," tulis @dindasafay.
Unggahan ini praktis membuat banyak orang berkomentar.
Mereka menyayangkan bahwa Dinda Shafay seolah menganjurkan penggunaan sarung tangan lateks.
Padahal sarung tangan lateks hanya ditujukan untuk petugas medis.
Dikhawatirkan terjadi kelangkaan dan harga yang melambung tinggi dari sarung tangan lateks tersebut.
Influencer Dwi Handa Syah Putri pun turut mengomentari unggahan tersebut.
Baca Juga: Ingin Nyaman Bersantai di Rumah, Simak Tips ala Tokopedia Ini!
"Mbak, yuk ingetin untuk campaign #dirumahaja dan cuci tangan pakai sabun, lebih mudah dan gak ngawur," tulis @dwihandaanda.
Banyak pula warganet yang ikut memberikan komentar pedas.
"Lebay, gak perlu pake sarung tangan kek gini buat belanja. Tenaga kesehatan lebih butuh. Stop bikin konten yang SALAH kaya gini. Baca yang bener guideline dari WHO. Jangan sembarangan!" tulis @jannaliya.
"Tolong banyakin researchnya mbak, bukan banyakin update storynya. Caption mbaknya not according to WHO. Tolong banget kalau gak terlalu ngerti ilmunya, research and consider berkali-kali, ini bahaya dengan follower mbaknya yg banyak masyarakat bisa panic buying," tulis @nia_syahri.
"Gak ada mbak WHO ngomong begitu. Malu influencer tapi nyebarin yang gak bener," tulis @zzatira.
Di Twitter, salah satu pengguna @trintans bahkan mengunggah Instagram story milik adik tingkatnya, @amelianarth yang menuliskan, “Assalamualaikum @dindasafay HELLO! Kalo kata Alya “WHO CABANG MANA?” Hey WHO jurusan mana juga yang suruh pake handscoon trus pegang-pegang wajah, rambut, hidung? Kamu tuh ngerti gak sih dampaknya buat masyarakat?”
Dapet dari snapgram adik tingkat ku....
— Permen Loli (@trintans) March 21, 2020
Ini si dindasafay apa tidak malu dengan ceklis biru disamping username?!???? pic.twitter.com/AhNMz4JhZ5
Usai viralnya unggahan tersebut, Dinda Shafay akhirnya menghapus unggahannya tersebut dan menuliskan permintaan maafnya di akun Instagram.
Baca Juga: Hidup Bersih Bebas Penyakit, Lebih Praktis Bersama Tokopedia
Ia menyesal telah membagikan informasi yang tidak valid.
Ia juga memutuskan untuk mendonasikan sarung tangan lateks yang ia miliki untuk tenaga medis yang membutuhkan.
Artikel ini telah tayang di Wiken.ID dengan judul "Belanja Pakai Sarung Tangan Lateks Demi Cegah Corona, Selebgram Ini Dihujat Netizen: Apa Tidak Malu dengan Ceklis Biru?"
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Wiken.id |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR