Nakita.id - Sudah diresmikan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seperti diketahui, penyebaran wabah Covid-19 atau virus corona di tanah air sudah semakin banyak terutama di DKI Jakarta.
Hal tersebut memicu sang gubernur yang memutuskan untuk bergerak cepat demi memutus rantai pandemi ini.
Ada juga tanggal yang sudah ditetapkan Anies Baswedan untuk memberlakukan kebijakan ini yaitu Jumat, 10 April 2020 mendatang.
Hal tersebut disampaikan oleh sang gubernur langsung lewat konferensi persnya di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (7/4/2020).
"Dari pembahasan tadi kami akan melaksanakan PSBB sebagaimana garis yang telah diputuskan oleh menteri efektif mulai hari Jumat 10 April 2020," ujar Anies Baswedan seperti Nakita.id kutip dari Live Streaming Kompas TV yang tayang di kanal YouTube KOMPASTV pada Selasa (7/4/2020) kemarin.
Baca Juga: Yuk Moms Ketahui, Berapa Lama Seseorang yang Terinfeksi Virus Corona Aman Untuk Dinyatakan Sembuh?
Terungkap alasan mengapa Anies Baswedan baru bisa menerapkan kebijakan yang satu ini sekarang.
Ia rupanya masih melakukan perlengkapan data yang diminta oleh Kementrian Kesehatan RI agar bisa menerapkan PSBB untuk DKI Jakarta.
"Jadi tadi kita menerima surat jawab dari menteri kesehatan, meminta agar surat permohonan yang sudah kami kirimkan tanggal 1 April kemarin itu di tambahkan dengan data-data."
"Yaitu peningkatan jumlah kasus menurut waktu, penyebaran kasus menurut waktu, kejadian transmisi lokal, dan kesiapan daerah," ujar Anies yang dilansir Nakita.id dari tribunnews.
Anies Baswedan menyatakan beberapa hari kemarin masyarakat sudah melakukan beberapa hal yang tertera dalam aturan PSBB, hanya statusn PSBB-nya saja yang belum ada.
"Misalnya kegiatan belajar mengajar tidak dilakukan di sekolah, tapi di rumah. Kegiatan peribadatan di tempat-tempat ibadah ditiadakan, tapi dilakukan di rumah.
Kegiatan transportasi sudah kita lakukan pembatasan, tapi kalau untuk status belum," urai Anies.
Meski pun pembatasan aktivitas sejak beberapa hari kemarin sudah ketat, dengan resminya PSBB yang akan dimulai 10 April mendatang, Anies Baswedan akan melibatkan TNI dan Polri untuk penjagaan ketat.
Tidak banyak yang berubah dari hari yang kemarin, kegiatan sekolah, ibadah, tetap dilakukan dari rumah.
Namun Anies Baswedan memastikan bahwa pemerintakan dan pelayanan masyarakat tetap beroperasi.
Pada PSBB ini, sang gubernur juga menyatakan bahwa semua fasilitas umum milik swasta dan pemerintah akan ditutup.
"Taman, balai pertemuan, ruang pertemuan, gedung olahraga, museum semuanya tutup," ujar Anies.
Kegiatan sosial dan budaya seperti khitanan, pernikahan itu semua tetap diperbolehkan.
Namun dilarang keras untuk menggelar resepsi atau perayaan apa pun.
Ada lagi perbedaan PSBB dengan kebijakan beberapa hari kemarin, mulai Jumat nanti perkantoran akan ditutup.
Ada beberapa sektor usaha yang diminta untuk tetap buka seperti unit kesehatan, bisnis makanan dan minuman.
Perusahaan energi seperti listrik, air, gas, pompa besin juga akan tetap buka selama PSBB berlaku.
Lalu sektor komunikasi, yaitu media komunikasi juga tetap boleh beroperasi.
Bagian keuangan dan perbankan, serta pasar modal hingga kegiatan logistik distribusi barang juga tetap berjalan.
Terakhir dari bisnis kebutuhan sehari-hari seperti ritel hingga toko kelontong juga tetap boleh beroperasi.
Anies Baswedan berpendapat bahwa gerakan cepat harus dilakukan dan didukung seutuhnya untuk menangani wabah ini.
"Kita perlu bergerak cepat, karena kita telah mendengar dari arahan Bapak Presiden Jokowi untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)."
"Kami langsung bertindak cepat, kami berharap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga bertindak cepat." pungkas Anies Baswedan.
Source | : | YouTube,tribunnews |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR