Selalu menginginkan sesuatu yang manis
Gula dapat diproses sangat cepat sehingga dapat membuat Moms merasa lapar meskipun Moms mungkin telah mengonsumsi donat cokelat sebelumnya.
Bahkan gula dikenal pula dapat melepaskan dopamine yang mirip dengan apa yang ada di dalam obat-obatan adiktif.
Bahan kimia ini paling terkenal untuk menjaga suasana hati selalu baik.
Nah, semakin banyak Moms mengonsumsi gula maka tubuh pun semakin ganas dan adiktif.
Sehingga Moms selalu menginginkan sesuatu yang manis mengandung gula.
Terlalu bersemangat dan tidak memiliki energi
Glukosa bertanggung jawab atas semua pasokan energi dalam tubuh.
Itulah sebabnya sangat penting untuk menjaga kadar gula dalam darah agar tetap tepat.
Moms sebaiknya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit dalam mengonsumsi gula.
Terlalu banyak atau terlalu sedikit gula akan menyebabkan lonjakan semangat dan penurunan energi secara tiba-tiba.
BACA JUGA: Yuk, Lihat Gejala Meningitis Dengan Gelas Kaca, Begini Caranya!
Kulit berjerawat
Saat kulit berjerawat bisa jadi bukan karena Moms yang tidak bisa menjaga kebersihan, melainkan karena Moms terlalu banyak konsumsi gula.
Sebab makanan yang mengandung gula tambahan dapat menyebabkan kadar insulin meningkat dan memulai proses glikasi.
Begitu glukosa masuk ke dalam darah, ia meluncurkan serangkaian proses fisiologis rumit yang dapat menyebabkan peradangan dan masalah kulit.
Dorongan insulin ini kemudian dapat meningkatkan aktivitas kelenjar minyak dan mengaktifkan proses inflamasi.
Sering pilek dan flu
Makan atau minum terlalu banyak gula dapat menghalangi sel sistem kekebalan tubuh dari penyerangan bakteri.
Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melawan flu sangat mirip dalam struktur kimianya terhadap glukosa.
Jadi alih-alih mencari dan bekerja dengan vitamin C, sistem kekebalan tubuh justru mengambil glukosa yang tidak memiliki kekuatan untuk melawan bakteri flu.
Untuk mengurangi risiko ini, Moms sebaiknya kurangi konsumsi asupan manis ketika berisiko terkena pilek dan flu.
Lebih baik Moms konsumsi lebih banyak buah atau sayuran yang kaya akan nutrisi dan vitamin C, E, beta-karoten, dan seng.
BACA JUGA: Kenali Tiap Tahap Fase Oral pada Anak Agar Tidak Menjadi Kebiasaan saat Tumbuh Besar
Source | : | bright side |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR