Nakita.id - Apakah Moms ingin tetap melaksanakan puasa aman saat hamil?
Banyak Moms yang ingin tetap menjalankan ibadah puasa meski sedang mengandung.
Lalu, amankah menjalankan puasa saat hamil?
Mengutip dari Nakita.id, menjalankan puasa saat hamil jelas saja aman.
Hanya saja, untuk menilai aman tidaknya berpuasa, sebelum melakukan ibadah puasa, ibu hamil lebih dulu dianjurkan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter atau bidan.
Dokter dan bidan akan melakukan pemeriksaan menyeluruh, sehingga akan memberikan rekomendasi, ibu hamil boleh berpuasa saat hamil.
Demikian pula sebaliknya.
Amankah Puasa Saat Hamil?
Pertanyaan ini memiliki jawaban yang berbeda-beda, tergantung kondisi kehamilan seseorang.
Bila Moms tidak mengalami mual muntah dan gangguan berat lainnya diperbolehkan berpuasa.
Sedangkan pada janin akan dilihat tumbuh kembangnya, yang biasanya dilihat dari hasil USG, apakah berat badan janin sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan atau sesuai dengan usia kehamilan atau tidak.
Bila kondisi Moms dan janin sehat, tentu saja Moms diperbolehkan berpuasa.
Namun sebaliknya, bila berat badannya kurang, pertanda kehamilannya kurang sehat karena tumbuh kembang janin tidak maksimal.
Bila ini terjadi, Moms sebaiknya tidak berpuasa.
Ini Kondisi Moms Tak Aman Berpuasa Saat Hamil
Meski merasa kuat menjalankan puasa saat hamil, Moms sebaiknya tidak memaksakan diri.
Ada beberapa tanda yang membuat Moms sebaiknya membatalkan puasanya saat hamil.
Berikut tanda-tanda Moms harus membatalkan puasanya:
- muntah-muntah lebih dari 3 kali karena bisa menyebabkan terjadinya dehidrasi.
- mengalami diare yang dibarengi mulas dan melilit karena terjadi dehidrasi dan dapat menjadi pencetus terjadinya kontraksi.
- pusing dengan mata berkunang-kunang diiringi lemas. Bisa jadi pertanda hipoglikemia dan dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
Nutrisi Saat Puasa Bagi Ibu Hamil
Meski dianggap aman berpuasa, Moms tetap harus menjaga nutrisi selama hamil.
Baca Juga: Sudah Tak Sabar Bertemu Si Kecil? Ini Waktu Tepat Gerakan Janin Mulai Terasa
Mengutip dari Health Line, perempuan hamil memiliki tambahan kebutuhan nutrisi yakni 300 kkal, dari yang semula adalah 1.800 sampai 1.900 kalori.
Sebenarnya dalam puasa Ramadan yang berlaku hanyalah perubahan pola makan utama dari 3x menjadi 2x dalam sehari.
Idealnya, setiap individu memiliki pola makan yang teratur berupa 3x menu utama ditambah 2x camilan di antara sarapan, waktu makan siang, dan waktu makan malam.
Dengan begitu, setiap kali makan, ibu hamil dengan BB cukup sebaiknya mengonsumsi 2 porsi nasi, 1 porsi lauk berupa daging/ikan/tahu/tempe 50 gram, sayur 1 porsi dan buah 1 porsi, ditambah 2 gelas susu, serta snack berupa kue atau pun roti isi.
Masalahnya, dalam keadaan puasa, menu 2.000 kalori tentu mustahil langsung dibagi 2 sama banyak untuk saat berbuka dan sahur.
Apalagi saat sahur biasanya orang kurang berselera makan, tidak lapar dan cenderung mengantuk.
Nah, agar perubahan pola makan selama puasa tidak jadi masalah untuk ibu hamil, hal ini bisa disiasati dengan pembagian porsi menjadi 5x selama rentang waktu berbuka hingga sahur dengan selalu memerhatikan prinsip gizi cukup dan seimbang.
Mengapa harus 5 kali? Hal ini karena makan sekaligus banyak juga tak baik bagi metabolisme tubuh, terutama bagi kondisi gula darah.
Baca Juga: Bisa Buat Moms Bahagia, Inilah Kemampuan Janin Usia 5 Bulan dalam Kandungan
Agar tetap stabil, aturlah waktu makan 5 kali (makan utama dan selingan) di antara waktu berbuka, usai tarawih, dan saat sahur.
"Jadi, pada prinsipnya, asalkan kebutuhan kalori ibu hamil tercukupi sebetulnya enggak masalah kok untuk berpuasa," kata Drupadi Dillon MD., Ph.D., dari SEAMEO {Southeast Asian Ministers of Education Organisation-Tropmed (Tropical Medicine) Regional Centre for Community Nutrition, Bagian Gizi FKUI seperti tertulis di nakita edisi 492.
Source | : | Nakita.id,Health line,Pregnancy Magazine |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR