Oleh karenanyalah edukasi kepada masyarakat dalam pencegahan stunting, supaya tidak meningkat lagi angka kejadiannya, tak bisa dielakan lagi.
Berikan masyarakat usia subur dan produktif edukasi mengenai makanan bergizi, pentingnya memerhatikan gizi pada ibu hamil, menyusui, “Jangan asal makan, jangan yang penting kenyang. Ajarkan gizi seimbang, kecukupan gizi, sumber-sumber gizi, hingga memantau kecukupan gizi dirinya dan anaknya.”
Kepada anak pun sama halnya, berikan edukasi prihal gizi. Tentu dengan cara dan teknik yang berbeda dengan orang dewasa.
Sambil itu berjalan, jelas Damayanti, pantau kondisi bayi dan anak Indonesia. “Dimulai dari sejak lahir. Mulai dari si bayi menyusui. Jangan salah, banyak kasus yang saya temukan, ASI diberikan tapi bayi tersebut stunting.”
Sedihnya Damayanti mengakui, mengenai kondisi tersebut banyak orang yang tak percaya.
BACA JUGA: Cantik dan Memesona, Mantan Finalis Idol ini Kini Jadi Istri Bupati
“Boleh tidak percaya ASI diberikan tapi si bayi stunting. Tapi, faktanya seperti itu. Setelah diteliti, ternyata pemberian ASI-nya salah. Jadi si bayi tidak mendapatkan gizi dari ASI secara komplet.”
Bagaimana memantau hal tersebut? Mudah, setelah bayi lahir ke dunia, jangan lupa dikontrol pertumbuhannya, periksakan ke dokter, ke posyandu setiap bulan, lihat grafik panjang badan dan berat badannya.
“Untuk bisa melihat grafik panjang badan dan berat badan bayi, tentu harus mempunyai alat ukurnya, baik tabel growchart (ada di KMS), alat timbangan bayi (berat bayi ditimbang dengan posisi berbaring), alat pengukur panjang bayi (panjang bayi diukur mulai dari telapak kaki hingga atas kepala dengan cara bayi dibaringkan di alat ukur).”
BACA JUGA: Berlibur Ke Jogja, Olla Ramlan Tak Malu Unggah Foto di Tempat Makan ini!
Jika saat itu, jelas Damayanti, ditemukan adanya penurunan, walaupun hanya berat badan, dalam artian berat badan bayi di bawah garis ideal seperti tertera di grow chart, “Kader apalagi dokter harus sudah curiga. Ini penting, tidak main-main. Penurunan berat badan sudah menggambarkan IQ bayi tersebut turun 3 poin.” Tegas Damayanti.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR