Nakita.id - Di tengah situasi pandemi virus corona di Indonesia, Palang Merah Indonesia (PMI) mengabarkan bahwa pasokan darah mengalami penurunan.
Padahal, saat ini disebutkan banyak pasien positif Covid-19 yang membutuhkan donor darah.
Terutama bagi pasien yang sudah memiliki riwayat penyakit sebelumnya.
Seperti pasien positif Covid-19 dengan riwayat penyakit kelainan darah maupun kelainan ginjal.
Saat ini, sederet ahli memang sedang mengembangkan penelitian untuk obat dan vaksin Covid-19.
Berkaitan dengan hal itu, ilmuwan juga mengembangkan plasma darah untuk melawan virus corona.
Mengenai pengembangan plasma darah untuk menangkal penularan Covid-19, Direktur Lembaga Molekuler Eijkmen pun memaparkan soal tersebut.
"Ya, gagasannya adalah bahwa diketahui dalam darah pasien yang sudah sembuh dari virus corona ini mengandung antibodi yang dapat mengeliminasi virus.
"Jadi, dia sembuh karena salah satunya adalah keberhasilan tubuhnya mengeliminasi virus," jelas Profesor Amin Soebandrio dikutip dari kanal YouTube 'Official iNews' (17/4/2020).
"Nah, antibodi yang dalam tubuhnya itu dipergunakan untuk membantu pasien lainnya dalam keadaan berat tentunya yang membutuhkan pengobatan, karena belum ada pengobatan antivirus spesifik ataupun vaksin yang spesifik," tukas Amin Soebandrio.
Dengan plasma darah pasien positif corona yang sembuh tersebut diharapkan jadi secercah harapan untuk melawan pandemi virus corona.
"Sehingga diharapkan plasma yang mengandung antibodi itu bisa membantu mengeliminasi virus yang ada dalam tubuh si pasien yang masih sakit itu," sambungnya.
Amin Soebandrio juga memaparkan proses yang akan dilakukan untuk mengambil plasma darah.
"Jadi, mereka yang sudah sembuh bersedia mendonorkan plasmanya, maka oleh PMI akan diproses diambil darahnya, plasmanya akan diambil kemudian celnya akan dikembalikan ke tubuh si pasien lagi dengan alat khusus.
"Atau bisa diambil darahnya secara keseluruhan, kemudian plasmanya dipisahkan dan plasma itu akan diuji dulu, tidak mengandung virus, dia memiliki antibodi yang cukup.
"Nah, apabila nanti udah dinyatakan aman, plasma itu akan diberikan kepada pasien, itu pasien juga harus diseleksi oleh dokter yang merawat, apabila memang dibutuhkan dan juga cocok dengan plasma donor," jelas Amin.
Mengenai kapan akan dilaksanakannya langkah tersebut, Amin Soebandrio mengatakan harus melalui tahap uji coba dahulu.
"Jadi plasma yang akan diambil dari donor itu harus melalui pengujian dulu dan itu bisa makan waktu sekitar 2-3 minggu.
"Setelah itu baru bisa diberikan pada pasien," jelas Profesor Amin Soebandrio.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR