Setelah empat minggu, para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang terkena cahaya remang-remang kehilangan sekitar 30% kapasitas di hippocampus.
Ini merupakan bagian/wilayah otak untuk belajar dan memori. Akibatnya, kinerja tikus jadi buruk, terutama pada tugas spasial yang telah dilatih sebelumnya.
Kelompok kedua, bagaimanapun, menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tugas spasial.
Namun, begitu kelompok tidak beruntung (kelompok pertama) yang kehilangan 30% dari kapasitas pembelajaran dan memori mereka, setelah ditempatkan di lingkungan yang terang, mereka pulih sepenuhnya setelah satu bulan.
BACA JUGA: Hasil Riset: Waspada, Depresi Ternyata Gen Yang Bisa Diwariskan!
Studi yang didanai oleh National Institutes of Health, adalah yang pertama menunjukkan bahwa perubahan dalam cahaya lingkungan dalam rentang yang biasanya dialami oleh manusia, mengarah ke perubahan struktural di otak.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa cahaya tidak mempengaruhi hippocampus secara langsung, yang berarti pertama kali berinteraksi dengan mata dan kemudian ke otak.
"Untuk orang-orang dengan penyakit mata yang tidak menerima banyak cahaya, dapatkah kita memanipulasi kelompok neuron ini secara langsung di otak, melewati mata, dan memberi mereka manfaat yang sama dari paparan cahaya terang?" Lily Yan, profesor psikologi dan peneliti utama dalam proyek itu, mengutip pertanyaan yang masuk.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR