Virus mengikat sel-sel yang mengandung protein ACE2 atau enzim pengonversi angiotensin 2.
Jenis protein tersebut ternyata tidak banyak ditemukan pada jaringan ovarium.
Oleh karena itu, virus disebut-sebut memiliki kemungkinan untuk hidup pada testis pria.
"Kandungan ACE2 RNA dan protein yang tinggi dalam testis mengarah pada hipotesis bahwa ada kemungkinan virus bertahan lama di testis.
Testis mungkin memiliki kaitan terhadap persistensi virus, dan harus diselidiki lebih lanjut oleh studi klinis yang lebih besar," tulis peneliti.
Hasil penelitian tersebut pun tampak relevan dengan data statistik negara Inggris.
Berdasarkan Office for National Statistics (ONS), pria di Inggris memiliki tingkat kematian sebesar 1.728,2 per 100.000 orang akibat Covid-19.
Sementara itu, wanita memiliki tingkat kematian sebesar 840,9 per 100.000.
Source | : | Daily Mail,Tribunnews.com,Metro |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR