Proses pembuatan nasi Jepang membuat nasi tersebut lebih rendah kalorinya ketimbang roti.
Makanan pendampingnya juga sehat.
'Merayakan' makan
Nutrisionis Tomomi Takahashi dari The Kaji Sakura Nursery School di Hokaido, memberi saran bagi para orang tua.
Saran tersebut adalah membuat waktu makan seolah sebuh perayaan, sehingga anak-anak bisa menikmatinya.
Tunjukkan pula pada anak-anak, kita menikmati waktu makan dan makanan tersebut terasa sangat enak.
Orangtua bisa sangat memengaruhi kebiasaan makan anak-anak mereka. "Meskipun saat kita sibuk, aturlah waktu makan spesifik sehingga kita bisa duduk dengan anak dan keluarga setidaknya sekali sehari," ujarnya.
Ajak anak mencoba makanan-makanan baru
Makanan kesukaan dan makanan yang tidak disukai anak-anak terus berubah.
Orangtua berperan dalam mengganti pola makan tersebut dan mengenalkan mereka dengan makanan sehat yang lebih bervariasi.
Caranya dengan mengatur contoh paket makan.
Semakin dini anak dikenalkan dengan makanan sehat, maka semakin sehatlah pola makan mereka di usia anak-anak.
Respons mereka bisa menjadi acuan para orangtua untuk mengenalkan mereka dengan makanan lainnya, bahkan hingga masa remaja dan seterusnya.
Bayi rata-rata hanya perlu sekali dikenalkan dengan makanan baru untuk mencoba dan menyukainya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR