Nakita.id - Virus corona di Indonesia masih menjadi perhatian khusus pemerintah.
Berbagai upaya dilakukan untuk memberantas virus mematikan ini.
Mulai dari menggunakan masker, sering mencuci tangan, hingga pola hidup bersih lainnya.
Baca Juga: Gudang 'Berhantu' Disiapkan Kepala Desa di Sragen Jadi Tempat Karantina Bagi Pemudik yang Bandel, Begini Potretnya
Bahkan pemerintah juga lakukan PSBB di wilayah zona merah.
Diharuskan sering mencuci tangan, sebab telapak tangan jadi salah satu tempat yang paling kerap digunakan untuk menyentuh atau melakukan sesuatu yang berpotensi mentransfer virus.
Anjuran untuk mencuci tangan sesering mungkin jadi pilihan.
Baca Juga: Sering Terawang Soal Virus Corona, Tiba-tiba Wirang Birawa Tulis Soal Bom Waktu yang Bisa Meledak
Dalam tayangan Sapa Indonesia, Kompas TV (21/4/2020) adakan sesi tanya jawab perihal virus corona.
Dokter Fariz Nurwidya spesialis paru dari Ikatan Dokter Indonesia menjawab beberapa pertanyaan netizen dari Instagram.
Salah satunya perihal virus corona yang dapat hidup di air.
"Dok, apa virus corona dapat larut di air? Dan apakah bisa hidup di air juga?" tanya @bambangbro.
"Jadi kita harus kembali kepada sifat dasar biologis suatu virus. Jadi dia perlu ada pada sel hidup prinsipnya begitu.
Baca Juga: Ngeyel Tak Ikuti Imbauan Pemerintah, Seluruh Pengunjung Warung Mendadak 'Kocar-Kacir' Saat Tahu Hasil Rapid Test 2 Pengunjung Lainnya
"Nah kita tahu, sebetulnya air juga salah satu lingkungan yang nyaman untuk perkembangbiakan suatu sel. Jadi kita tidak bisa memastikan apakah air itu mengandung virus atau tidak," ucap dokter Fariz.
Meski tak tahu pasti di dalam air terdapat bakteri atau tidak, tetapi yang jelas virus membutuhkan sel hidup.
Baca Juga: Ahli Bongkar Fakta Penting di Balik OTG hingga Ungkap Kapan Masa Kritis Pasien yang Terinfeksi Virus Corona
"Yang jelas virus itu membutuhkan sel hidup," tambahnya.
Dokter Fariz juga menambahkan jika virus corona tidak dapat hidup lama di luar tubuh apalagi air yang terkena sinar matahari.
"Terutama air yang mendapatkan pancaran sinar matahari langsung/ultraviolet itu biasanya visible tidak nyaman untuk virus bertahan hidup," ucap dokter Fariz.
Selain pertanyaan seputar virus corona yang bisa hidup di air juga terdapat pertanyaan lain tentang OTG.
"Berapa lama jangka waktu OTG itu bisa menularkan? Dan apakah orang OTG bisa sembuh sendiri atau semakin parah," tanya netizen.
Menurut dokter Fariz, seorang dengan status OTG miliki masa inkubasi 14 hari.
Baca Juga: Tak Main-main, Tangan Kanan Presiden Joko Widodo Ini Telah Ancang-ancang Bakal Berikan ‘Ganjaran’ Ini pada Masyarakat yang Masih Nekat Mudik, Apa Itu?
"Masuk dalam OTG sekitar 4-7 hari, di sini ketika dia, dia masih punya peluang sembuh sendiri. Kalau daya tahan tubuh baik dari ODP bisa sembuh spontan.
"Kita mengharapkan antara 70-90 persen populasi yang bisa sembuh spontan, akan tetapi ada pasien yang berlanjut jadi PDP infeksinya berlanjut ke organ paru dan ini bisa memakan waktu ke hari 8 ke 12," ucap dokter Fariz.
Baca Juga: Waspada, Sejumlah Negara Ini Dapat Laporan Soal Gejala Baru Virus Corona yang Mirip Campak Pada Anak
Menurut dokter Fariz masa paling krusial ada pada hari 9-13.
Jika dalam 14 hari seseorang tidak menunjukkan gejala, menurut WHO berarti sudah melewati masa inkubasi.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR