Seperti yang dikemukakan dokter spesialis masalah kaki dan juga Dewan Umum Perguruan Tinggi Podiatris, laporan itu sudah ia terima dari berbagai negara di Benua Eropa.
"Temuan aneh ini telah dilaporkan dalam banyak kasus di beberapa negara, termasuk Italia, Perancis, dan Spanyol," menurut penyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Umum Perguruan Tinggi Podiatris (dokter spesialis masalah kaki) di Spanyol.
Dikutip dari IFL Science, lesi berwarna keunguan mirip cacar ini air ini muncul di sekitar jari kaki dan sering sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Banyak yang mengungkapkan jika sebelum gejala virus corona umum yang muncul, lesi keunguan ini muncul terlebih dahulu pada pasien.
"Dewan Podiatris mendesak perguruan tinggi dan anggotanya untuk sangat waspada. Karena ini (lesi di kaki) mungkin merupakan tanda deteksi Covid-19 yang dapat membantu mencegah penyebaran," imbuh pernyataan dewan tersebut.
"Dewan Podiatris ingin mengingatkan para orangtua dan kemungkinan korban, mengingat sifat lesi yang jinak maka tanda ini harus dipantau. Termasuk munculnya gejala klinis lain yang merupakan karakteristik Covid-19, seperti batuk, demam, gangguan pernapasan, dan lainnya," lanjutnya.
Awal adanya laporan tentang dugaan awal gejala baru virus corona ini saat bocah laki-laki berusia 13 tahun tiba-tiba memiliki lesi di kaki berdiameter 5-15 milimeter bulan lalu.
Setelah kemunculan lesi di kakinya, barulah ia mengalami demam, nyeri otot, sakit kepala, hingga muncul sensasi terbakar di kaki selama seminggu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR