Nakita.id - Besok, umat Muslim di Indonesia dan seluruh dunia mulai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Sayangnya di tengah wabah pandemi Covid-19 ini, umat Muslim menjalankan ibadah puasa dengan situasi dan suasana berbeda.
Tetapi meski hanya di rumah saja, rupanya ada segudang manfaat yang bisa dilakukan bersama keluarga lho.
Salah satunya #FamilyQuality dengan mengajak si Kecil memasak untuk menyiapkan menu buka puasa.
Rupanya selain menghilangkan bosan di rumah, memasak bersama si Kecil sangat bermanfaat lho Moms.
Hal tersebut dibenarkan oleh seorang psikolog anak dari Fakultas Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta.
Mengutip dari Kompas.com, menurut Fabiola P. Setiawan, MPsi, psikolog anak dari Fakultas Psikologi Universitas Atmajaya Jakarta, membiasakan si Kecil memasak sejak dini akan memberikan manfaat bagi tumbuh kembangnya.
Tak hanya bisa menikmati makanan buatannya sendiri dengan memperhatikan nutrisi dan gizi, si Kecil juga dibiasakan memiliki berbagai keahlian lain.
1. Meningkatkan kehangatan keluarga
Aktivitas memasak tergolong sarat komunikasi, sehingga memungkinkan terjalinnya kehangatan antara ibu dan anak.
Saat mengajarkan untuk memotong bahan makanan, misalnya, Moms akan memeluk anak dari belakang untuk memberikan contoh.
2. Meningkatkan wawasan anak
Sambil menyiapkan bahan dan memotong-motongnya, Moms bisa mengajarkan mengenai kandungan gizi pada makanan.
Misalnya, apa kegunaan protein dan zat besi yang terdapat pada daging sapi untuk kesehatan anak.
3. Melatih konsentrasi dan daya ingat
Saat mulai memasak, anak belajar untuk mengikuti resep yang diberikan oleh Moms.
Ketika kegiatan ini dilakukan secara rutin, lama-kelamaan anak akan mulai memasak tanpa panduan resep karena sudah hafal apa yang harus dilakukan.
4. Mengembangkan sensitivitas rasa
Anak belajar berpendapat, apakah ia dapat mencium aroma bahan makanan yang masih segar, atau apakah masakannya sudah enak atau belum.
Namun sensitivitas rasa tidak hanya berlaku saat anak mencicipi masakannya, karena hal ini tentu tak bisa dilakukan saat sedang berpuasa.
Sensitivitasnya terhadap tekstur bahan makanan, juga akan berpengaruh saat ia mengerjakan tugas prakaryanya.
Anak akan belajar lebih detail dan teliti.
5. Melatih anak membuat keputusan
Moms bisa mengajak anak berdiskusi untuk menentukan makanan apa yang ingin dimasak untuk buka puasa nanti.
Kebiasaan ini akan membuat anak kelak terbiasa saat diminta membuat keputusan.
Anak pun menjadi percaya diri untuk membuat keputusan-keputusan lain dalam hidupnya.
6. Meningkatkan tanggung jawab
Karena harus berangkat kerja pada pagi hari, Moms bisa mengajak anak menyiapkan bekal sekolahnya sendiri.
Ia bisa memilih menu makanan dan menyimpannya dalam kotak makanan sendiri, dan menghabiskannya.
7. Membiasakan pola makan sehat
Ketika anak dibiasakan makan makanan rumahan yang lebih sehat, ia tidak akan ragu mengonsumsi sayuran atau buah-buahan, jenis makanan yang cenderung dihindari anak.
Baca Juga: Puasa Saat Pandemi Covid, Ini Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Buat Tubuh Tidak Gampang Sakit
Ia juga akan berani menolak jajanan di luar yang kurang bergizi.
8. Menghadirkan cinta untuk anak
Ketika Anda memasak makanan dengan penuh cinta untuk keluarga, anak pun akan merasakan cinta dari Moms.
Konsistensi kegiatan memasak membuat anak memiliki daftar masakan favorit bundanya.
Jangan kaget bila si kecil pamer pada teman-temannya, "Ibuku bisa masak sup merah, lho!"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR