KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Ilustrasi mudik naik motor
Baca Juga: Pantas Saja Penderita Positif Covid-19 Belum Berkurang, Ahli Epidemi Indonesia Ungkap Penularan Terbaru Virus Corona yang Bisa Mengapung Sejauh 8 Meter Ditiup Angin
Ia mengaku hanya berbekal uang Rp300 ribu sisa gajinya yang hanya cukup untuk bensin dan makan selama perjalanan.
Kepada petugas polisi yang berjaga di pos itu, keduanya terus memohon agar diizinkan melintasi jalan tersebut.
Baca Juga: Masa Bodoh dengan Larangan Mudik Presiden Joko Widodo, Bupati Wonogiri Nekat Bakal Tetap Terima Pemudik: ‘Mereka itu Manusia Bukan Kerbau’
Mereka mengaku telah lapor ke aparat kelurahan di Tangerang dan siap dikarantina ketika sampai kampung halaman.
"Saya tolonglah, kami siap di karantina 14 hari saat sampai di sana. Dari pada bertahan di sini, ngga ada uang. Ngga bisa makan, nanti mati kelaparan," tuturnya.
Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Pandemi Virus Corona, Ahli Asal Indonesia Justru Ungkap Indonesia Lebih Untung Karena Bisa Lockdown Alami, Benarkah?
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Manfaat Puasa Bagi Ibu Hamil, Bukan Hanya Jaga Berat Badan Stabil
KOMENTAR