Konon Rasulullah selalu melakukan itikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan.
Ketika beliau tidak bisa itikaf, beliau kemudian menggantinya dengan itikaf sepuluh hari pertama di bulan Syawal.
Terdapat riwayat yang shahih dari Ummu al-Mukminin, yang menyatakan bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beritikaf di sepuluh hari pertama bulan Syawal dan dalam satu riwayat beliau melaksanakannya di sepuluh hari terakhir bulan Syawal. (HR. Bukhori & Muslim).
Dengan demikian, jika belum sempat melakukan itikaf pada bulan Ramadan, Moms dapat menggantinya di bulan Syawal ini.
3. Menggelar pernikahan
Bulan Syawal juga disebut-sebut baik untuk menikah.
Hal ini dipercaya karena Rasulullah yang menikahi Aisyah pada bulan Syawal.
Sebuah hadis berbunyi:
"Rasulullah shallallhu 'alaihi wasallam menikahiku (Aisyah) pada bulan Syawal dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal. Istri Rasulullah mana yang lebih beruntung ketimbang diriku di sisi beliau?" (HR Muslim).
Selain menikah, bulan Syawal juga sangat dianjurkan untuk menikahkan seseorang serta berhubungan intim dengan pasangan.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “4 Hal yang Dianjurkan dan Menjadi Ibadah Sunah pada Bulan Syawal, dari Berpuasa hingga Menikah”.
Source | : | Tribunstyle.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR