Nakita.id - Baru-baru ini viral sebuah video yang menunjukkan seorang pengemudi dipaksa untuk membayar tol secara tunai.
Padahal tol di Indonesia sudah menggunakan pembayaran menggunakan uang elektronik.
Namun, berbeda yang dialami oleh pemilik akun Facebook Echi Defalia.
Video yang diunggah akun tersebut sudah dibagikan lebih dari 1.400 kali.
Dalam unggahannya ia menutukan bahwa petugas tol tidak berkenan dibayar menggunakan uang elektronik.
"Menurut kalian saya salah gak seh klo mau bayar TOL pakai E-money (kartu tol) saya gak mau bayar cash krn tidak dikasi stuk ato kwitansi apapun,"
"Tapi kenapa petugas tol nya nyolot nyolot maksa nyuruh bayar cash dan klo gak mau bayar cash,"
"Saya d suruh puter balik keluar di pintu tol lain nya..kira kira saya lapor kemana ya atas perlakuan oom yg ngaku pribumi dan dia yg berkuasa di gerbang tol terbanggi ini,terima kasi,"
Baca Juga: Berencana Liburan Akhir Tahun? Simak Daftar Tarif Tol Trans Jawa Terbaru Yuk, Moms
Kejadian tersebut berlangsung di Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang dikelola oleh PT Hutama Karya.
Rupanya pihak SEVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya, Muhammad Fuzan membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar. Sempat terjadi kesalahpahaman yang kemudian menimbulkan perselihan antara petugas layanan transaksi gerbang tol dengan pengguna jalan," kata Fauzan kepada Kompas.com, Jumat (29/5/2020).
Rupanya pada gerbang tol tersebut terdapat masalah pada Generator Set atau Genset yang menyebabkan aliran listrik terputus.
"Pada saat yang sama, ada salah satu pengguna tol yang hendak melintas dan melakukan pembayaran di GT tersebut dengan menggunakan uang elektronik," ucap Fauzan.
Akibatnya pembayaran dengan uang elektronik tidak bisa dilakukan terlebih dahulu.
Hal itu yang membuat petugas meminta pembayaran dilakukan secara tunai.
"Pengguna jalan tol memaksa untuk membayar menggunakan uang elektronik di mana sudah dijelaskan bahwa di GT aliran listrik terputus," kata Fauzan.
"Tapi tidak mau untuk membayar secara tunai dikarenakan saldo yang ia miliki masih mencukupi. Petugas tol sudah meminta pengguna jalan tersebut untuk membayar tunai," imbuhnya.
Fauzan menuturkan bahwa pengemudi tetap ngotot ingin membayar menggunakan uang elektronik sehingga berniat menunggu ingga aliran listrik berfungsi kembali.
Saat sedang menunggu, imbuh Fauzan, pengguna tol tersebut menabrak Rubber Cone yang telah dipasang petugas.
"Lalu menyebabkan terjadinya perselisihan antara petugas layanan transaksi tol dengan pengguna jalan," ucap dia.
Atas kejadian ini, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang timbul akibat kejadian
tersebut.
Selain itu, petugas tol yang terlibat langsung dalam kejadian tersbut juga telah diberikan sanksi.
"Hutama Karya selaku pengelola jalan tol mengakui bahwa apa yang dilakukan oleh petugas tol telah menimbulkan ketidaknyamanan dan tidak sesuai dengan standar pelayanan minimum," jelas Fauzan.
Pihaknya juga telah menghubungi pengguna tol tersebut untuk menjelaskan duduk perkara secara baik-baik dan menyampaikan permohonan maaf.
Namun, pengguna tol tersebut saat ini masih di luar kota sehingga belum bisa bertatap muka langsung.
"Namun sudah dijadwalkan untuk bertemu," kata Fauzan.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR