Nakita.id – Tak terasa sudah tiga bulan wabah virus corona membelenggu Indonesia.
Penularan virus pun masih terjadi, yang akhirnya mengakibatkan jumlah kasus terus bertambah setiap harinya.
Di saat wabah virus corona masih belum menemui titik terang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tiba-tiba memberi peringatan untuk masyarakat Indonesia.
Wah, kira-kira ada apa ya, Moms?
Mengutip dari Kompas.com, BNPB rupanya meminta masyarakat mewaspadai ketersediaan air di tengah pandemi Covid-19.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan mengatakan, sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau pada Mei hingga puncaknya pada Agustus mendatang.
Hal ini tentu menjadi sesuatu yang krusial, mengingat pada masa pandemi ini, air sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan virus corona, yakni mencuci tangan dengan sabun.
“Mohon kerja sama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan upaya-upaya antisipatif dalam menghadapi ancaman bahaya kekeringan dan asap akibat kebakaran hutan dan lahan,” tulis Lilik dalam surat kepada BPBD pada 27 Mei 2020 lalu, dikutip dari siaran pers, Selasa (2/6/2020).
Tak hanya penting untuk mematikan virus corona, Lilik juga mengatakan air sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat sehari-hari.
Oleh karena itu, Lilik pun meminta agar pemerintah daerah melakukan langkah-langkah penguatan kesiapsiagaan.
Salah satunya dengan menyiapkan logistik dan peralatan, seperti tangki air bersih, pompa air di tiap kecamatan, utamanya di wilayah terdampak kekeringan.
"Upaya preventif lainnya, pemerintah daerah harus melakukan kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih untuk dapat digunakan kembali," sambungnya.
Selain itu, ia juga meminta koordinasi banyak pihak dalam menyiapkan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat, di antaranya melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air.
BNPB pun mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota yang rawan bencana kekeringan pada puncak musim kemarau Agustus 2020.
Identifikasi tersebut merujuk pada intensitas curah hujan kurang dari 100 mm, berdasarkan indeks risiko bencana Indonesia (IRBI).
Hasilnya, terdapat 189 wilayah di 15 provinsi yang memiliki tingkat risiko dengan kategori sedang hingga tinggi, 162 kabupaten dan kota yang dengan kategori tinggi, dan sisanya kategori sedang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Musim Kemarau, Masyarakat Diminta Waspadai Ketersediaan Air".
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR