Jika dalam situasi belanja diperbolehkan sistem tawar-menawar, hal itu jauh lebih baik untuk melatih kebiasaan interaksi sosial.
Kegiatan tawar-menawar, selain dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial, juga dapat melatih kerendahan diri dan juga percaya diri seseorang.
BACA JUGA: Mayesa Kirana, Gadis Kecil Retno Hening yang Selalu Fashionable
Tawar-menawar bahkan mampu mempertahankan kemampuan otak, bagaimana Moms teguh pada pendirian, atau Moms mudah terpengaruh.
Hal itu tidak selalu buruk loh Moms, terpengaruh dalam berbelanja menjadikan mental seseorang akan belajar untuk menimang apa saja yang sedang dibutuhkan dan harus dibeli.
Berbagai penelitian tentang studi kasus berbelanja dapat meningkatkan kemampuan otak ini telah diteliti menggunakan teknolohi fMRI (functional Magnetic Resonance Imagining).
fMRI merupakan teknologi teknik yang dapat mengukur perubahan aktivitas otak.
Hasilnya, mereka yang hobi berbelanja memiliki tingkat demensia yang lebih rendah, daripada mereka yang jarang atau bahkan anti berbelanja.
Dalam aktivitas belanja, seseorang dihadapkan oleh beberapa pilihan.
Keputusan seseorang dalam memilih barang belanjaan jika terus diasah, juga akan meningkatkan ketajaman cara berpikir, dan juga kemampuan mental seseorang.
Belum lagi Moms harus mengatur berapa pengeluaran dan juga kebutuhan belanja.
Hal itu akan melibatkan kekuatan mental, fisik yang kuat untuk berputar memilih belanjaan, dan juga tetap fokus terhadap barang yang penting untuk dibeli.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Dailymail |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR