Ahli epidemiologi menyebutkan, keberadaan superspreader bisa mengakselerasi jumlah infeksi dan distribusi geografis dari penyakit Covid-19.
Elizabeth McGraw, Direktur dari Center for Infectious Disease Dynamics di Pennsylvania State University, menjelaskan fenomena ini dan mengapa penemuan superspreader penting bagi peta transmisi Covid-19.
Karakteristik superspreader
McGraw menjelaskan, masuk atau tidaknya seseorang masuk dalam kelompok superspreader tergantung pada beberapa hal, antara lain patogen dalam tubuh si pasien, kondisi biologis pasien, dan perilakunya dalam komunitas.
Perilaku seseorang, mobilitasnya, dan banyaknya kontak dengan orang lain juga berpengaruh terhadap kemungkinan seseorang menjadi superspreader.
Seorang penjaga toko misalnya, bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang karena memegang banyak benda di tokonya.
Tenaga medis yang terinfeksi Covid-19 juga bisa dengan mudah menginfeksi banyak orang lainnya.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Studi Buktikan, Mayoritas Kasus Corona Berasal dari Superspreader")
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR