"Belajar di rumah saat ini konteksnya adalah kondisi darurat karena untuk memastikan anak bisa aman dari berbagai kerentanan terpapar dan terdampak. Memang banyak pengaduan ke kpai bahwa proses pembelajaran dari rumah saat ini masih menghadapi kendala; baik kuota terbatas bagi siswa, tugas siswa yg menumpuk, melelahkan, membosankan dan lain-lain," jelasnya.
Menurut Susanto, untuk kesiapan Indonesia sendiri membuka kembali sekolah dinilai masih belum bisa dilaksanakan sampai kasus-kasus penyebaran menurun.
"Untuk sementara waktu tunda dulu hingga kasus-kasu menurun signifikan dan kondisi aman dan nyaman untuk semua anak Indonesia." tegasnya.
Tak hanya pihak KPAI, Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto juga menegaskan hal serupa.
Kak Seto tegaskan bahwa tahun ajaran baru memang akan dimulai pertengahan Juli, namun tidak disamakan dengan pembukaan kembali sekolah anak.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar akan tetap berjalan seperti kurikulum di sekolah, namun siswa tetap belajar di rumah.
Seto Mulyadi menjelaskan bahwa rencana membuka kembali sekolah pada awal tahun 2021 itu tidak akan menjadi masalah untuk para anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR