Nakita.id - Pernikahan tentu lekat dengan pesta perayaan.
Namun, di tengah wabah virus corona yang masih menyelimuti, pesta pernikahan terpaksa dibatasi.
Nyatanya aturan tersebut masih tak diindahkan oleh beberapa oknum warga.
Bak menjemput maut, pesta pernikahan di Kota Semarang malah memakan korban.
Para tamu hingga keluarga tak disangka terpapar virus corona.
Penyebabnya ketahuan setelah Pemerintah Kota Semarang melakukan tracing.
Dilansir dari Kompas.com, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun mengungkap kronologinya.
Dijelaskan bahwa ada warganya yang ngeyel menggelar pesta pernikahan di tengah wabah virus corona yang belum mereda.
Warga tersebut diduga tidak menaati protokol kesehatan.
"Kejadian empat hari yang lalu ada pernikahan yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan karena lebih dari 30 orang," kata dia, Sabtu (20/6/2020).
Nahasnya, insiden tersebut bak efek domino.
Penularan Covid-19 yang entah dari mana sumbernya sudah merembet pada kerabat dekat sang pengantin.
Dikabarkan satu persatu keluarga mempelai pengantin meninggal dunia.
Bahagia menjadi duka, beberapa anggota keluarga kini juga masih ada yang kondisinya kritis.
Hendrar Prihadi membenarkan hal tersebut.
"Tersiar kabar, ibu salah seorang pengantin meninggal dunia kemudian menyusul ayahnya sakit kritis positif Covid-19," jelas Wali Kota Semarang.
Tracing dilanjutkan sampai menemui banyak tamu dan keluarga yang ketahuan positif Covid-19.
"Terus anak atau adiknya yang pengantin juga meninggal lalu kita tracing," ujar Hendrar.
Dari hasil tracing, rupanya takmir masjid pelaksanaan acara pernikahan tertular Covid-19.
Mulanya hanya berjumlah lima orang yang terpapar Covid-19.
Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, dari acara pernikahan tersebut menyumbang banyak kasus positif di Kota Semarang.
Demi memutus rantai penyebaran Covid-19, Hendrar Prihadi pun mengimbau agar warganya tetap taat protokol kesehatan.
Wah, semoga insiden ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua ya, Moms.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR