Panduan New Normal untuk Moms: Ini Hal yang Harus Moms Perhatikan Saat Mengasuh Si Kecil
Nakita.id - Bagi Moms yang memiliki anak usia batita dan balita mungkin mengalami kesulitan untuk menemukan panduan bagaimana menjalani hidup di era New Normal.
Tak perlu bingung Moms, dokter Cynthia Rindang Kusumastuti, Sp.A akan memberitahukan hal apa saja yang harus diperhatikan mengasuh anak usia batita dan balita di era New Normal.
Dokter Cynthia mengatakan hal yang harus diperhatikan mengasuh anak usia batita dan balita di era New Normal adalah memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Hamil di Keadaan New Normal, Ini Nutrisi Ideal yang Perlu Diperhatikan oleh Moms
"Untuk itu pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang, stimulasi perkembangan yang sesuai dengan usia anak, serta pemberian imunisasi lengkap harus dilakukan seoptimal mungkin sesuai sumber daya yang ada pada keluarga," kata Dokter Cynthia ketika diwawancara pada Selasa (7/7/2020).
Selain memperhatikan kebutuhan nutrisi, stimulasi, dan imunisasi, Dokter Cynthia menganjurkan Moms melakukan upaya pencegahan Covid-19.
"Tetaplah berada di rumah dan hindari tempat-tempat umum atau keramaian, rajin mencuci tangan, dan kenakanlah masker saat harus melakukan aktivitas di
luar rumah," kata Dokter Cynthia.
Lantas ketika Moms terpaksa mengajak Si Kecil keluar rumah di Era New Normal, bagaimana?
Dokter Cynthia mengatakan pastikan anak selalu berada dengan jarak 1-2 meter dengan orang lain di sekitarnya.
Tak hanya itu, Moms harus menjaga anak agar tidak menyentuh berbagai benda yang ada di dekatnya.
"Karena virus SARS-COV2 dapat menetap di permukaan benda-benda tersebut selama beberapa jam hingga beberapa hari," kata Dokter Cynthia.
Dokter Cynthia juga mengingatkan Moms untuk rajin mencuci tangan Si Kecil dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol selama minimal 20 detik.
"Pada anak yang berusia di atas 2 tahun, gunakanlah masker kain selama beraktivitas di luar rumah sesuai rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Penggunaan masker kain diharapkan dapat melindungi anak dari percikan saluran napas orang-orang di sekitarnya saat anak tidak dapat menjaga jarak aman minimal dengan orang lain.
Sangatlah penting untuk menggunakan masker yang ukurannya sesuai dengan wajah anak agar bisa menutup hidung dan mulut dengan sempurna, serta memperhatikan agar anak tidak menyentuh masker yang sedang digunakannya.
Selain itu, rajinlah mengganti masker anak bila sudah mulai tampak basah atau kotor," jelas Dokter Cynthia.
Di Era New Normal sudah banyak orangtua mengajak anaknya keluar rumah namun Dokter Cynthia tidak menyarankan hal itu.
Dokter Cynthia mengatakan sangat sulit memberikan pengertian pada anak balita untuk tetap diam dan menjaga jarak serta tidak menyentuh barang di sekitarnya.
"Oleh sebab itu, tetap berada di rumah selama masa pandemi ini tetap merupakan rekomendasi utama dalam era new normal terutama bagi kelompok usia anak," kata Dokter Cynthia.
Sementara selama New Normal, Si Kecil menjadi lebih sering makan padahal ada risiko obesitas.
Maka Dokter Cynthia menganjurkan Moms memberikan makanan bernutrisi seimbang dengan jumlah secukupnya serta menghindari kudapan berkalori tinggi, berupa makanan berlemak atau makanan yang mengandung gula dan garam dalam jumlah yang tinggi.
"Minum air putih dengan jumlah cukup serta makan sayur dan buah setiap hari selain akan menjamin pasokan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh juga dapat membantu anak untuk tetap merasa kenyang tanpa menambah kalori yang dikonsumsi secara signifikan.
Perbanyak aktivitas fisik dengan membuat kesepakatan jadwal bersama keluarga untuk mengurangi waktu menonton televisi atau main video games.
Lakukan aktivitas yang menyenangkan bersama keluarga seperti jalan pagi bersama atau main sepeda di sekitar rumah jika memungkinkan, tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang dianjurkan," jelas Dokter Cynthia.
Dokter Cynthia juga menganjurkan Moms mengajak Si Kecil berolahraga agar tetap sehat selama New Normal.
"Pada bayi, mengajaknya bermain dalam posisi tengkurap, mencoba meraih benda dengan merangkak, mendorong benda, atau bermain bola dalam posisi duduk selama 30 menit per hari sudah merupakan bentuk olahraga pada kelompok usia tersebut.
Untuk batita, aktivitas fisik ringan seperti berjalan-jalan di taman sambil mencari kupu-kupu, bermain pasir, membantu menyiram tanaman dengan total 180 menit sehari akan menjadi alternatif kegiatan yang menyenangkan bagi anak.
Untuk anak yang lebih besar tentunya membutuhkan olahraga dengan intensitas lebih tinggi berdurasi 60 menit dalam satu hari seperti main petak umpet, naik sepeda, hiking, menari, atau berlari.
Bila anak tidak menyukai olahraga tertentu, kegiatan harian di rumah seperti berkebun, mencuci motor/mobil, bahkan menyapu pun sudah merupakan bentuk aktivitas fisik yang baik," jelas Dokter Cynthia.
Lantas, apakah anak perlu diberikan vitamin dan suplemen untuk menjaga daya tahan tubuhnya?
"Secara umum, multivitamin dan mineral atau suplemen peningkat daya tahan tubuh tidak dibutuhkan pada anak yang tumbuh secara normal karena sumber alami terbaik dari berbagai nutrien adalah makanan yang anak konsumsi sendiri," kata Dokter Cynthia.
Nah itu dia Panduan New Normal untuk Moms dari Dokter Cynthia, semoga Moms tak lagi bingung mengasuh Si Kecil di era New Normal ya!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR