Dicky menambahkan sampel untuk tes dengan cara RT-LAMP itu dapat menggunakan sampel serum, urin, saliva, swab nasofaring, dan swab orofaring dengan target oligonukleotida virus SARS-CoV-2.
RT-LAMP imbuhnya tidak semahal PCR. Berikut lebih jauh tentang RT-LAMP:
Peneliti LIPI Bidang Biokimia/Farmasi Dr Tjandrawati Mozef menuturkan, metode RT-LAMP dapat menjadi metode alternatif untuk mendeteksi virus SARS-CoV-2 pada individu.
Metode tersebut akan melengkapi metode yang sudah ada baik berupa RT-PCR, berbasis antibodi atau antigen.
Baca Juga: Sudah Mulai Kerja dan Harus Keluar Kota? Ini Daftar 5 Bandara yang Sediakan Rapid Test dan Harganya
"Melengkapi dalam arti misalnya dengan RT-PCR membutuhkan fasilitas dan SDM tertentu, maka RT-LAMP didesain untuk bisa dilakukan di fasilitas/lab yang lebih sederhana," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
Saat ini, imbuhnya RT-LAMP masih dalam tahap penelitian LIPI.
"Selain tim saya, ada juga tim Dr Wien Kusharyoto dan kawan-kawan di LIPI Cibinong," katanya lagi.
Tjandrawati menambahkan, pengembangan RT-LAMP didasarkan pada pertimbangan harga dan ketersediaan reagen.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR