BACA JUGA: Kisah Nyata Nenek 62 Tahun. Lulus Kuliah Cum Laude Bersama Cucu
Namun keduanya dipicu oleh faktor risiko yang mirip, yaitu pola konsumsi tinggi karbohidrat dan glukosa, serta terlalu sedikit lemak yang justru dibutuhkan untuk kesehatan otak.
Memang benar, Moms, penyakit Alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang terjadi secara perlahan akibat berkurangnya jumlah sel otak yang sehat.
Kerusakan sel otak tersebut ditandai dengan penurunan kemampuan berpikir dan mengingat.
Bahkan pada stadium lanjut, seseorang dapat kehilangan kemampuan berbicara dan berbahasa, disorientasi, hilangnya motivasi, mengalami perubahan mood drastis, serta gangguan perilaku.
Otak pengidap Alzheimer memiliki ciri yang khas yaitu memiliki masa dan luas area yang lebih kecil dibandingkan otak normal akibat dari kematian sel otak.
Salah satu penyebab kematian sel otak tersebut adalah karena otak tidak memperoleh glukosa yang cukup. Otak adalah bagian tubuh yang memerlukan paling banyak porsi gula darah.
BACA JUGA: Jennifer Dunn Dibekuk Polisi Akibat Narkoba, Warganet Justru Komentari Hal Ini
otak sangat bergantung pada hormon insulin untuk dapat menyerap glukosa. Namun saat otak tidak memiliki cukup insulin, maka asupan glukosa ke otak akan berkurang.
Akibatnya distribusi glukosa menuju otak tidak merata dan sel otak yang tidak mendapatkan glukosa akan mengalami kematian dan memicu perkembangan Alzheimer. (*)
Source | : | Kompas.com,metro.co.uk,The Daily Mail,alodokter.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR