Nakita.id - Minyak goreng merupakan bagian penting dalam hampir semua jenis masakan.
Tak hanya itu, minyak juga membantu menciptakan rasa dan tekstur yang berbeda dalam makanan.
Baca Juga: Tak Terpikirkan Ternyata 3 Bahan Ini Ampuh Menjernihkan Minyak Goreng Bekas, Yuk Cari Tahu Caranya
Dari menumis, menggoreng hingga memanggang makanan, minyak goreng memiliki peran penting dalam berbagai metode memasak.
Minyak goreng juga memainkan peran penting dalam nutrisi ke tubuh manusia.
Minyak goreng adalah sumber komposisi asam lemak yang baik yang memainkan peran penting dalam pencegahan penyakit, meningkatkan fungsi otak, membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia dan mencegah peradangan
Beberapa jenis minyak bahkan dapat menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung. Meski demikian, perlu diketahui bahwa tidak semua minyak cukup sehat digunakan untuk memasak.
Ada beberapa jenis minyak yang sebaiknya dibatasi karena risikonya untuk kesehatan cukup besar.
Berikut beberapa contoh minyak yang penggunaannya perlu dibatasi :
1. Minyak terhidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses mengubah lemak cair (minyak) menjadi lemak padat dengan menambahkan hidrogen.
Proses ini menghasilkan produk berupa minyak terhidrogenasi parsial yang sering kali dikenal sebagai lemak trans.
Meski terkandung secara alamiah dalam beberapa bahan pangan, minyak yang kerap terdapat pada junk food ini tidak tergolong sehat untuk memasak.
Pasalnya, konsumsi minyak terhidrogenasi dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kolesterol jahat dan memicu pembentukan plak yang menyumbat pembuluh darah.
Baca Juga: Beri Suvenir Pernikahan Koin Emas, Keluarga Jusup Maruta Crazy Rich Surabaya
2. Minyak kelapa (coconut oil)
Konsumsi minyak kelapa salah satunya untuk memasak masih menjadi kontroversi hingga kini.
Walaupun tidak sepenuhnya berdampak buruk bagi kesehatan, minyak ini mengandung asam lemak rantai menengah yang membuatnya sulit diubah menjadi simpanan energi.
Kimberly Gomer, MS, RD, kepala bagian gizi di Pritikin Longevity Center di Amerika Serikat, mengimbau penderita kolesterol tinggi untuk menghindari minyak kelapa.
Bagi pemilik kolesterol normal, konsumsi minyak kelapa tetap diperbolehkan tapi perlu dibatasi.
Baca Juga: Awas Minyak Zaitun Tidak Boleh Dipanaskan, Ini Risikonya Kata Pakar!
3. Minyak sawit (palm oil)
Minyak sawit sebenarnya memiliki kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan otak.
Namun, kandungan lemak jenuhnya yang tinggi membuat minyak ini tidak cukup sehat untuk dimasak. Terutama bagi penderita penyakit jantung, stroke, atau kolesterol tinggi.
Studi dalam jurnal Lipid Health and Disease menemukan bahwa konsumsi minyak sawit dapat meningkatkan kolesterol jahat, khususnya kolesterol yang memiliki partikel besar
Kolesterol ini mampu memicu pembentukan plak pada pembuluh darah dengan lebih cepat.
4. Minyak sayur
Istilah minyak sayur biasanya merujuk pada minyak yang terbuat dari campuran beberapa minyak lain.
Berhubung tidak diketahui secara pasti kandungannya, Anda juga tidak bisa memastikan apakah minyak sayur mengandung lemak jenuh atau tak jenuh.
Selain itu, minyak tertentu yang terkandung dalam minyak sayur bisa saja memiliki titik asap yang rendah. Artinya, minyak ini mudah terbakar pada suhu yang lebih rendah.
Minyak yang mudah terbakar bisa menghasilkan zat karsinogen yang meningkatkan risiko kanker.
Tidak ada minyak yang benar-benar ‘jahat’ ataupun tergolong tidak sehat sehingga tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Kecuali, Anda mengalami penyakit jantung atau kolesterol tinggi.
Pada kondisi seperti ini, cobalah memilih alternatif minyak yang lebih ramah untuk kesehatan.
Baca Juga: Beda dengan Minyak Goreng Biasa, Gwen Winarno Jelaskan Batas Pemakaian Minyak Zaitun Untuk Memasak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | everydayhealth.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR