“Ini adalah angka yang sangat besar. Kami ingin orang menyadari bahwa rokok elektrik tidak aman. Ada bahaya yang signifikan dari produk ini,” kata peneliti senior Bonnie Halpern-Feisher, profesor dan dokter anak dari Universitas Stanford, California, Amerika.
Walau penelitian yang dilakukannya tidak mengungkap apakah ada hubungan langsung antara vape dan Covid-19, tetapi ada sejumlah alasan mengapa perokok lebih rentan tertular virus corona.
Menurut Halpern-Feisher, vape dapat memengaruhi paru dan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, ada jalan bahwa virus penyebab Covid-19 masuk ke dalam sel. Kebiasaan merokok vape membuat jalan tersebut lebih mudah.
Ia mengingatkan, risiko tersebut paling besar ditemukan pada remaja.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR