Kebiasaan itu mungkin bisa membantu menenangkan Moms secara mental, namun bukan praktik yang sehat.
Penasehat gaya hidup sehat Luke Coutinho, belum lama ini menjelaskan melalui Instagram bahwa ketika kita makan saat marah, kesal dan cemas, itu akan berdampak pada keseluruhan sistem internal kita.
"Tubuh kita tidak dirancang untuk mencerna dan menyerap makanan saat kita sedang stres," ungkapnya.
1. Komplikasi perut
Tubuh kita memiliki dua sistem saraf, yakni sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Keduanya berfungsi secara berbeda.
Ketika kita marah, sistem saraf simpatis menjadi aktif dan akibatnya proses pencernaan terhenti.
Baca Juga: Perut Begah Bikin Ganggu Aktivitas Setelah Makan Kenyang? Ini Cara Mudah Mengatasinya
Itu juga bisa menyebabkan tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol kita meningkat.
Kondisi ini membuat tubuh sulit mencerna makanan dan menyerap nutrisinya. Sementara itu, ketika kita tenang, sistem saraf parasimpatis akan bekerja.
Kadar kortisol dan tekanan darah menurun dan tubuh kita mulai mencerna dan menyerap makanan dengan mudah.
Luke mengatakan, makan saat kita marah dapat menyebabkan komplikasi terkait perut, seperti kembung, refluks asam, hingga diare.
Gejalanya bisa lebih buruk bagi orang yang menderita iritasi usus besar dan kolitis.
“Tubuh tidak memiliki jenis bakteri yang tepat untuk memecah makanan yang kita makan, bahkan menelan menjadi sulit karena kontraksi otot."
"Tubuh kita tidak akan bisa mencerna makanan dan menyerap nutrisinya,” tambah Luke.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR