Nakita.id – Kemajuan teknologi kini diikuti juga oleh berbagai terobosan teknologi medis, khususnya pada bidang fertilitas dan kehamilan.
Banyaknya contoh pasangan yang telah berhasil memperoleh keturunan dengan metode ini, seperti Inul Daratista, Tya Arestya, juga Cynthia Lamusu.
Menurut mereka dengan ikut metode ini atau yang akrab disebut program bayi tabung, adalah cara efektif untuk mempunyai keturunan, jika secara alamiah tidak bisa.
BACA JUGA : Begini Prosedur dan Estimasi Biaya Untuk Program Bayi Tabung Moms
Walau sudah banyak yang sukses, malah untuk kehamilan kedua Tya Arestya mengikuti program bayi tabung kembali, tapi di atas kertas program bayi tabung tingkat keberhasilannya hanya 40-45% saja.
Dengan kondisi itu, para ahli program bayi tabung melakukan segala daya upaya, untuk bisa membuat kesuksesan program bayi tabung presentaisnya lebih tinggi lagi.
Akhirnya para ahli menemukan solusi untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan hingga sukses. Bahkan bisa sampai mengabulkan harapan orangtua yang ingin memiliki anak kembar, tak terkecuali memilih jenis kelamin janin.
Solusi tersebut dinamakan PGS (preimplantation genetic screening) atau screening genetika pre-implantasi.
PGS ini merupakan tindakan pemeriksaan kromosom pada embrio dengan teknologi aCGH, yang dilakukan sebelum embrio transfer atau penanaman embrio ke dalam uterus atau rahim.
Tujuan dari PGS adalah untuk mengidentifikasi embrio aneuploidy, sehingga hanya embrio dengan jumlah kromosom normal yang ditanamkan kembali ke dalam rahim.
BACA JUGA : 6 Cara Hindarkan Anak dari Pedofil, Kenali Dulu Cirinya Moms!
PGS dapat meningkatkan keberhasilan implantasi dari 30% menjadi 60-70%.
Selain meningkatkan keberhasilan, kelebihan dari PGS antara lain:
1. Menurunkan biaya penyimpanan freezing embrio. Karena hanya embrio dengan jumlah kromosom normal saja yang disimpan
2. Memungkinkan dilakukannya single embrio transfer. Sehingga menurunkan kemungkinan kehamilan multipel (kembar maupun tiplets) yang merupakan kehamilan beresiko.
3. Mengeliminasi faktor usia ibu sebagai faktor yang memengaruhi keberhasilan IVF. (Dengan PGS tingkat keberhasilan IVF pada wanita usia yang lebih tua sama dengan wanita usia muda).
Bagaimana metode ini dapat menghasilkan anak kembar dan ‘memilih jenis kelamin’?
Menurut Dr. dr. H. Taufik Jamaan, SpOG, spesialis kebidanan/kandungan dan infertilitas RS Bunda, metode PGS ini bisa memilih dua embrio terbaik untuk dikembangkan menjadi anak kembar.
Anak kembar ini nantinya akan menjadi kembar tidak identik
Metode PGS ini memang untuk mengecek kromosom, yang paling berpotensi yang akan dikembangkan.
BACA JUGA : WHO : Ini Diet Aman dan Efektif Langsingkan Badan, Ibu Harus Coba!
Bisa saja untuk memilih jenis kelamin, tapi…
“Nantinya akan terlihat kromosom XX untuk perempuan dan XY untuk laki-laki. Masih ada dilemanya juga untuk memilih jenis kelamin. Pihak dokter akan menutup report atau hasil dari PGS ini terlebih dahulu. Tapi jika untuk screening saja sudah bisa dilakukan di Indonesia” ungkap dokter Taufik (06/01/2018).
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR