Nakita.id - Bayangkan, angka rata-rata orang Indonesia minum susu per hari, hanya beberapa tetes saja.
Itu karena di sini, susu masih dianggap barang mewah.
Bandingkan dengan penduduk negara maju yang sudah menganggap susu dan produk turunannya (dairy product) sebagai bagian dari pola makan mereka. Dari 800 gram kalsium yang dibutuhkan, setengahnya (400 gram) disumbang oleh susu dan "teman-temannya".
BACA JUGA: Andrew Wakefield di Medical Jurnal Lancet Mengatakan: 'Vaksin Menyebabkan Autis.' Ini Faktanya
"Indonesia baru menyadari pentingnya susu di tahun 50-an saat upaya penggalakan minum susu ditambahkan pada program Empat Sehat Lima Sempurna. Jadi memang kita ketinggalan sekali. Ditambah dengan kondisi ekonomi kita yang jadi kendala, maka kebiasaan minum susu makin jauh tertinggal di keluarga-keluarga Indonesia," papar Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS., guru besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB yang banyak menyoroti masalah susu.
SARAT MANFAAT
Rajin minum susu sangat bermanfaat karena susu mengandung zat-zat berguna. Di antaranya, protein 3,2% dan mineral kalsium 143 mg dalam setiap 100 gr susu.
Dengan zat nutrisi yang dikandungnya, kebiasaan minum susu akan memberikan dampak positif bagi kesehatan, terutama mencegah osteoporosis (kerapuhan tulang) saat manula kelak.
"Dari satu gelas susu, kalsium yang masuk sebanyak 300 miligram. Kalau kebutuhan kalsium kita 800 miligram, itu sudah menyumbang hampir 30 persen kebutuhan kalsium. Jadi, membiasakan minum susu satu hari satu gelas, itu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kebutuhan kalsium." Papar Ali.
BACA JUGA: Susu Kotak Amankah Diminum oleh Anak Batita? Ini Jawaban Pakar!
Susu juga kaya akan asam amino triptofan yang jika dikon-sumsi secara teratur akan mendorong tubuh meningkatkan produksi melatonin di malam hari.
Melatonin adalah hormon sekaligus antioksidan yang membuat tubuh bisa beristirahat.
"Kalau punya kebiasaan sulit tidur di malam hari, minumlah susu. Enggak lama, kita pasti mengantuk dan bisa tidur nyenyak. Esoknya, kita bisa melakukan aktivitas rutin."
Sebaliknya, kalau kita gampang tidur, minum susu dapat dilakukan di pagi hari untuk memberi tambahan energi.
Manfaat lain, susu diyakini mempunyai kemampuan untuk mengikat polutan. Di lingkungan perkotaan seperti Jakarta, polusi sudah sangat tinggi.
Oleh karena itu, minum susu adalah tindakan bijaksana untuk mengurangi dampak buruk polusi.
SESUAIKAN KEBUTUHAN
Tetapi tentunya, agar manfaatnya terasa, memilih susu harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anggota keluarga, baik jenis maupun takarannya.
* Setelah ASI eksklusif 6 bulan, misal, anak boleh diberi tambahan susu formula untuk mendampingi ASI.
"Sampai dua tahun, ibu boleh memilih susu yang kandungannya mirip ASI, seperti yang mengandung unsur taurin, DHA dan AA yang berperan penting untuk proses maturasi sel otak," kata Ali Khomsan.
Patut diketahui, perkembangan otak anak mengalami saat yang paling cepat sampai usia 2 tahun.
* Selanjutnya, lepas usia 2 tahun, seorang anak bisa mengonsumsi susu yang sama dengan orang tuanya. "Hanya saja, mungkin takarannya masih 3 gelas susu per hari, karena anak masih membutuhkan ekstra kalsium untuk pertumbuhan tulang dan giginya hingga remaja kelak. Anak juga masih bisa diberikan susu full cream karena mereka masih membutuhkan lemak untuk pertumbuhan."
* Sementara susu untuk ibu hamil dan menyusui harus mengandung kalsium yang lebih untuk pertumbuhan janinnya.
Begitu pula perempuan menjelang menopause dan pria yang mulai memasuki usia setengah baya, karena susu dengan komposisi tinggi kalsium berguna mencegah osteoporosis.
Sedangkan pada orang dewasa umumnya, susu dapat dikonsumsi sebanyak 1 gelas per hari.
"Tapi kalau ibu-bapak punya kolesterol tinggi atau kegemukan, disarankan untuk memilih susu skim, karena kalorinya hanya sekitar 90 kalori saja. Susu kedelai juga bisa dijadikan pilihan." Jelas Ali.
Tentang sifat susu yang menggemukkan, Ali mengatakan, itu tergantung pada berapa gelas yang diminum setiap hari.
"Kandungan lemak dalam 100 ml susu hanya 3,5 gram. Sedangkan kita membutuhkan lemak 70-80 gram per hari. Jadi susu bukan merupakan kontributor kegemukan. Kecuali kalau kita minum susu lima gelas sehari."
Lagi pula, kalau takut gemuk, kita bisa memilih susu skim atau susu kedelai. Segelas susu skim setara 90 Kalori.
Sedangkan kebutuhan kalori orang dewasa rata-rata 2.000 Kalori. Jadi hanya 5%. Anak yang kegemukan pun, boleh minum susu jenis ini. Intinya, sepanjang tak berlebihan, tak usah takut minum susu.
BIASAKAN SEJAK USIA DINI
Kendati susu sarat manfaat, tak sedikit orang yang malah menghindari susu lantaran tiap kali minum susu, muncul diare.
"Mungkin sekali orang ini menderita lactose intolerance karena enzim laktase dalam tubuhnya rendah. Penderita lactose intolerance akan mengalami diare bila minum susu," komentar Ali.
Umumnya, kandungan enzim laktase dalam tubuh relatif tinggi pada usia bayi dan anak-anak. Barulah setelah usia dewasa, sebagian individu mengalami penurunan produksi enzim laktase sehingga tak tahan mengonsumsi susu.
Untuk mengantisipasinya, kebiasaan minum susu sebaiknya dilakukan sejak usia dini hingga dewasa. Dengan demikian tubuh kita akan terlatih untuk mencerna susu.
Lagi pula, jika susu diperkenalkan sejak kecil, niscaya setiap keluarga di Indonesia akan semakin baik asupan gizinya.
"Intinya, kalau kita punya dana, jangan pelit beli susu. Kalau need itu diciptakan sejak kecil, maka ketika dewasa, dia akan menjadi agen perubahan bagi keluarga berikutnya. Generasi yang akan datang diharapkan akan mempunyai postur yang semakin tinggi dan kecerdasan yang semakin baik. Ini bisa menjadi tanda meningkatnya mutu SDM kita."
Selanjutnya, Ali menyarankan agar setiap orang tua membawakan bekal anaknya makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan bergizi dari rumah. "Dan sebagai minumannya, selipkan susu."
PERHATIKAN KANDUNGAN KALSIUMNYA
Dalam memilih susu, penting diperhatikan kandungan kalsium yang tercantum pada kemasan.
"Karena kalsiumlah hal utama dalam susu," ujar Ali. Jadi, perhatikan, berapa kalsium yang didapat dalam satu gelas susu per penyajian antara susu A dengan susu B.
Selain itu, lihat pula komposisi gizi yang lain seperti linoleat, ARA, omega, dan lain-lainnya.
Cermati, apakah anak masih memerlukan semua itu dari susu? "Karena perbedaan-perbedaan ini membuat harga susu jadi lebih mahal dan konsumenlah yang harus membayar."
Bagaimana Moms? Masih takut minum susu?
Yuk setelah membaca artikel ini ajak anak, Dads, untuk minum susu setiap hari.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR