Nakita.id - Moms dan Dads perlu mengetahui bahwa #FamilyQuality sangatlah penting untuk menumbuhkan Si Kecil menjadi pribadi yang unggul.
#FamilyQuality di sini bukanlah sekadar menjalin kedekatan secara fisik.
Perlu Moms tahu bahwa kedekatan secara fisik dengan Si Kecil saja tidak cukup, pasalnya selama pandemi ini sudah dipastikan Moms dan Si Kecil lebih dekat secara fisik.
Tetapi Moms dan Dads juga perlu menjalin kedekatan secara emosional dengan Si Kecil.
Untuk menjalin kedekatan secara emosional, Moms perlu memanfaatkan #FamilyQuality dengan mengajak berdiskusi, menonton film, hingga memasak bersama.
Salah satu cara mudah untuk menjalin kedekatan emosional yaitu berbicara bersama terkait keluh kesah Si Kecil, menjawab pertanyaannya dengan senang hati, dan sebagainya.
Seorang psikolog anak Anna Surti Ariani MSI yang dikutip dari kompas.com menyebutkan bahwa ada dampak negatif akibat kurangnya waktu berbicara dengan anak.
Anna Surti Ariani MSI yang biasa dipanggil Nina menyebutkan bahwa Si Kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang individualis.
Alhasil ia akan rentan menjadi pribadi yang pemberontak, tidak mau mendengarkan pendapat orang lain, dan tidak mampu menyelesaikan masalah.
Terlebih kalau Si Kecil yang memang memiliki watak cukup keras.
Selain itu, apakah Moms pernah menemukan di mana Si Kecil mendapatkan masalah di lingkungannya?
Atau bahkan fenomena di mana anak-anak mendapatkan masalah akibat bertemu dengan orang yang salah dari media sosial?
Diakui Nina bahwa fenomena tersebut bisa terjadi karena Si Kecil merasa 'kosong' di hidupnya akibat tidak memiliki kedekatan dengan kedua orang tuanya.
Hal itu bisa terjadi karena pada dasarnya Si Kecil butuh orang yang bisa mendengarkan dan berbagi keluh kesah.
Di sinilah #FamilyQuality dibutuhkan untuk menjalin kedekatan dengan Si Kecil.
Parahnya setelah ia tumbuh semakin besar, anak-anak yang tidak biasa diajak berbicara dengan orangtuanya akan menemukan banyak masalah.
Mulai dari masalah dengan kedua orang tuanya hingga masalah dalam rumah tangganya kelak.
Pasalnya ia tidak terbiasa untuk berkomunikasi dengan baik agar masalah cepat terselesaikan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR