Nakita.id - Tidak sedikit orang Indonesia punya kebiasaan mengawali hari dengan mengonsumsi kopi atau teh.
Kegiatan ngopi atau ngeteh sering dilakukan di sela-sela waktu rehat untuk mengatur mood sebelum kembali beraktivitas.
Ya, minum kopi dan teh merupakan momen relaksasi sekaligus penunjang emosi positif bagi sebagian orang.
Hanya saja, bagaimana aktivitas minum kopi dan teh jika dilihat dari segi kesehatan?
Baca Juga: Jangan Dulu Beli Salep Ternyata Baking Soda Dapat Sembuhkan Kaki Pecah-pecah, Begini Caranya!
Melansir Kompas.com dari Healthline, meski sama-sama mengandung kafein, kopi dan teh memiliki kandungan nutrisi berbeda yang tentunya punya efek berlainan untuk tubuh.
Teh
Bicara soal teh, hampir seluruh penduduk Indonesia pasti pernah mencicipi minuman yang satu ini.
Teh dikenal memiliki antioksidan dengan banyak manfaat kesehatan, seperti melawan peradangan hingga mencegah pengerasan pembuluh darah.
Konsumsi teh secara rutin dapat meminimalisir risiko stroke dan penyakit jantung.
Riset yang pernah dilakukan juga menyebut kalau konsumsi teh pada orang usia lanjut, minimal dua cangkir seminggu dapat mencegah kepikunan.
Tak cuma itu, orang yang rajin minum teh juga memiliki kepadatan tulang lebih tinggi dan tingkat pengeroposan tulang lebih rendah.
Hanya saja, teh mengandung zat tanin yang dapat mengganggu penerapan zat besi.
Konsumsi teh terbukti menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi hingga 62 persen.
Padahal, konsumsi kopi hanya menurunkan penyerapan zat besi sebesar 35 persen saja.
Baca Juga: Perut Kian Membuncit, Angbeen Rishi Ungkap Kebiasaan Baru Adly Fairuz yang Bikin Warganet 'Meleleh'
Jika Moms dan Dads tetap ingin menikmati teh, maka perbanyaklah konsumsi makanan nabati dengan kandungan vitamin C.
Jenis makanan tersebut membantu meningkatkan penyerapan zat besi sampai 85 persen.
Makanan nabati dengan kandungan vitamin C tinggi antara lain, brokoli, kiwi dan stroberi.
Kopi
Popularitas kopi dari tahun ke tahun tampaknya mengalami peningkatan, terbukti semakin banyaknya kedai kopi bermunculan di masyarakat.
Studi dari Univesitas Hardvard menyebut kalau konsumsi tiga hingga lima cangkir kopi sehari dapat menurunkan risiko kematian dini akibat penyakit kronis.
Selain itu, kopi juga berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah penyakit diabetes tipe 2, parkinson, dan jenis kanker tertentu.
Kandungan kafein pada kopi juga menjadi stimulan alami yang meningkatkan energi serta fokus pikiran.
Namun, kopi memiliki sifat asam lebih tinggi ketimbang teh.
Karena itulah kopi sering menimbulkan gangguan pencernaan untuk sebagian orang.
Baca Juga: Cegah Keriput dengan Lakukan Kebiasaan Tidur hingga Terapkan Rutinitas Sebelum Tidur Ini
Baca Juga: Perut Kian Membuncit, Angbeen Rishi Ungkap Kebiasaan Baru Adly Fairuz yang Bikin Warganet 'Meleleh'
Kopi juga bisa mengurangi kepadatan tulang sekitar dua hingga empat persen jika dikonsumsi berlebihan.
Jika kandungan kafein terlalu tinggi, minum kopi dapat meningkatkan perasaan gelisah dan menaikkan tekanan darah.
Itu sebabnya, konsumsi kopi hanya boleh dilakukan secara wajar dan jangan diminum bersama pemanis buatan.
Source | : | healthline.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR