Nakita.id – Moms mungkin pernah mengalami kejadian peralatan sekolah atau tempat bekal makan Si Kecil tertinggal di rumah.
Biasanya Moms akan mengantarkannya ke sekolah untuk si kecil.
Tapi di salah satu sekolah dasar di Singaopre ini justru melarang orang tua untuk mengantarkan barang-barang milik anak yang tertinggal.
BACA JUGA: Sering Berperan Jadi 'Inem', Ternyata Begini Penampilan Aslinya! No 2 Beda Banget
Sekolah Dasar Presbyterian Kuo Chuan ingin agar murid-muridnya bertanggung jawab atas tindakan mereka, Moms.
Tanda peringatan diletakkan di titik masuk Kuo Chuan Presbyterian Primary School (KCPPS) untuk mencegah orang tua mengantarkan barang-barang yang terlupakan dari anak-anak mereka.
"Silakan berbalik dan pergi ..." tulisan dalam peringatan tersebut.
Sekolah merasa anak-anak harus bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan.
"Biarkan anak Anda tumbuh dewasa. Anak Anda akan belajar memecahkan masalah dan bertanggung jawab atas konsekuensinya jika Anda tidak ada."
Kata-kata tersebut juga tertulis pada tanda peringatan yang ditempel di pintu masuk sekolah.
Setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 9 pagi, setidaknya ada tiga sampai empat orang tua atau pembantu rumah tangga yang mengirimkan barang-barang yang terlupakan seperti botol air, buku teks dan uang saku ke sekolah di Bishan Street 13, kata seorang satpam sekolah.
Mereka diarahkan ke kantor umum dan akan diberi penjelasan.
BACA JUGA :Waktu Terbaik Memberikan Uang Saku Si Kecil, Bulanan atau Harian Moms?
Kepala sekolah KCPPS, Teo Ching Ling mengatakan kepada The New Paper bahwa hal tersebut dilakukan agar anak-anak menjadi lebih disiplin dan belajar untuk bertanggung jawab.
"Bertanggung jawab atas pembelajaran dan barang-barang mereka sendiri merupakan keterampilan hidup yang penting yang mengharuskan murid-murid kita untuk belajar sebagai bagian dari pendidikan nilai-nilai kita dan sejalan dengan salah satu nilai sekolah kita, disiplin diri.
Karena keterlibatan orang tua sangat penting dalam usaha ini, sekolah tersebut telah mencari kerja sama orang tua untuk tidak memberikan barang-barang yang terlupakan dan pekerjaan rumah untuk anak-anak mereka sebagai bagian dari proses pembelajaran,” kata Teo Ching Ling.
Madam Teo menambahkan sekolah juga memasang tanda peringatan sebagai pengingat visual bagi orang tua untuk menjadi mitra sekolah dalam usaha ini.
BACA JUGA: Catat Moms! Tips Hidup Sehat saat Hamil Ala Model Jenny Cortez
Pihak sekolah bahkan selalu mengingatkan orang tua di setiap pertemuan orang tua dan guru serta melalui surat kabar dan email tentang hal itu.
Mereka selalu menekankan pada orang tua anak-anak harus bertanggung jawab atas kesalahan mereka.
Tapi pesan itu rupanya belum sampai pada beberapa orang tua, sehingga pihak sekolah memasang tanda-tanda peringatan itu secara mencolok di sekitar bangunan sekolah.
Beberapa orang tua mau bekerjasama dan mendukung tindakan sekolah tersebut.
BACA JUGA :Jangan Biarkan Anak Stres, Begini Cara Memilih PAUD yang Tepat
Karen Ang (45), yang memiliki dua anak di KCPPS, mengatakan bahwa putrinya di kelas 4 baru-baru ini meninggalkan map seninya di dalam mobil setelah diturunkan.
Suaminya kemudian membawanya ke kantor umum, mengira itu akan diserahkan kepada anak mereka tapi ternyata tidak.
"Kita belajar bahwa anak-anak dapat menangani tanggung jawab dan jika kita semua ingin menurunkan barang, akan banyak orang tua di sini mengganggu sekolah,” kata Ang.
Pembantu rumah tangga, Yati Wagimin (41) mengatakan bahwa anak majikannya, yang berada di kelas 2 adalah anak yang pelupa.
"Sekali, dia lupa membawa dompetnya ke sekolah, tapi dia tahu dia bisa meminjam uang dari kantor umum saat istirahat. Dia mengembalikan uangnya keesokan harinya," katanya.
BACA JUGA :Jangan Biarkan Anak Stres, Begini Cara Memilih PAUD yang Tepat
Psikolog klinis Carol Balhetchet mengatakan bahwa sekolah dasar adalah langkah pertama anak ke lingkungan pendidikan, dan naluri alami orang tua untuk menjadi protektif.
"Setelah tahun pertama, orang tua tidak perlu terlalu berhati-hati karena anak-anak perlu menjaga diri mereka sendiri, bersikap mandiri dan bertanggung jawab," tambahnya.
Seorang psikolog lain, Mr Daniel Koh, mengatakan jika orang tua terus-menerus memecahkan masalah untuk anak-anak mereka, hal itu akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk waspada.
"Anak mungkin tidak memiliki kesadaran untuk melihat masalah, mempersiapkan atau merencanakan ke depan.
Kurangnya keterampilan yang independen dan dapat diminta dapat menyebabkan ketidakpastian ketika dia harus menghadapi masalah dengan sendirinya, oleh karena itu, tidak menanamkan pertumbuhan karakter," kata Daniel.
BACA JUGA:Wow Moms! Pegangan Tangan Pasangan Bisa Ungkap Rahasia Hubungan
Hal itu mungkin juga bisa Moms dan Dads contoh agar si kecil menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Moms bisa memberikan penjelasan dan selalu mengingatkan anak agar tidak ada barang miliknya yang ketinggalan sehingga Moms tidak perlu mengantarkannya ke sekolah.
BACA JUGA :Kareena Kapoor Hingga Manish Maholtra, Begini 'Girls Squad' Ala Artis Bollywood
Source | : | tnp.sg |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR