Namun dalam penelitian Yale dan Albert Einstein, tidak ada anak MIS-C yang meninggal.
Hanya lima dari anak-anak yang terdaftar dalam penelitian ini yang harus dibiarkan hidup dengan ventilator mekanis, dibandingkan dengan 22 orang dewasa.
Pada akhir penelitian, 17 orang dewasa (28 persen dari pendaftaran) telah meninggal, tetapi hanya dua anak yang meninggal karena penyakit tersebut.
"Tingkat IL-17A yang kami temukan pada pasien anak-anak mungkin penting dalam melindungi mereka dari perkembangan COVID-19 mereka," kata Dr Kevan Herold, dari Universitas Yale.
Sebaliknya, anak-anak memiliki tingkat antibodi penetral yang lebih rendah, yang dianggap sebagai pertahanan kekebalan adaptif terpenting terhadap virus corona.
Dr B Herold mengatakan bahwa terapi yang meningkatkan sistem kekebalan bawaan memudar seiring bertambahnya usia, padahal berguna dalam mengobati COVID-19.
"Saya berharap kami tahu jawaban ajaib dari penelitian itu," kata Dr B Herold.
Baca Juga: Disebut Gejala Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Kulit Soal Bintik Merah Corona
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Ternyata Ini Alasan Kasus Kematian Anak-anak Lebih Sedikit Dibanding Orang Dewasa Saat Terpapar Virus Corona
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR