"WHO bekerja untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin Covid-19 secara global, percaya bahwa ini adalah cara tercepat untuk mengakhiri pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi global. Vaksin China dapat membantu mewujudkan tujuan itu dalam waktu dekat karena beberapa vaksin telah terbukti berhasil dalam uji klinis," kata Swaminathan, dilaporkan televisi China CGTN.
Kabar baik itu datang setelah virus corona yang berasal dari Wuhan, China mewabah di segala penjuru dunia selama 10 bulan terakhir.
Sejak ditemukan pada Desember lalu, sudah ada 32.407.973 orang secara global yang terinfeksi virus tersebut, sebanyak 987.697 orang di antaranya telah meninggal dunia.
CEO perusahaan farmasi China SinoVac, Yin Weidong mengatakan vaksin virus corona yang sedang dikembangkan akan siap untuk didistribusikan di seluruh dunia pada awal 2021.
"Pada awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Segera setelah itu, pada bulan Juni dan Juli kami menyesuaikan strategi kami, yaitu untuk dunia," kata Yin.
Yin mengatakan dirinya secara pribadi telah menjadi kelompok pertama yang menerima vaksin eksperimental Covid-19. SinoVac bekerjasama dengan SinoPharm dan CanSino sedang mengembangkan salah satu dari empat kandidat vaksin teratas China.
Lebih dari 24.000 orang berpartisipasi dalam uji klinis CoronaVac di Brasil, Turki, dan Indonesia. Sementara uji coba tambahan dijadwalkan akan dilakukan di Bangladesh dan Chili.
"SinoVac memilih negara-negara itu karena mereka semua memiliki wabah serius, populasi besar dan kapasitas penelitian dan pengembangan yang terbatas," katanya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR