Rayakan Hari Batik Nasional Bareng Anak dari Rumah, Ajak Si Kecil Mengenal Batik Lebih Dalam Yuk Moms!
Nakita.id - Sejak 2009, batik ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya milik Indonesia.
Oleh karena itu, 2 Oktober 2020 besok Indonesia akan merayakan hari batik nasional untuk ke-11 kalinya.
Sejak ditepatkan sebagai warisan budaya, penggunakan baju batik menjadi pengganti kemeja putih dan jas untuk menghadiri acara-acara penting.
Bahkan kalau Moms dan Dads sadari ketika menghadiri acara pernikahan atau acara resmi lainnya, sebagian orang akan menggunakan pakaian batik.
Tak hanya itu, para peserta didik pun rutin menggunakan batik setiap hari Jumat.
Nah untuk memperingati hari batik nasional, ajak Si Kecil menyimak perihal batik agar ia mulai terbiasa dengan warisan milik negaranya.
Tahu tidak bahwa jauh sebelum 2009 ternyata batik sudah terbukti dikenakan warga Indonesia sejak abad ke-12.
Hal itu diungkapkan oleh anggota Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid bahwa bukti tersebut tampak pada relief yang ditemukan pada abad tersebut.
"Yang bisa kita lihat beberapa reliefnya pada abad ke 12 ke 13. Di figur itu menggunakan kain bercorak batik," ujar Hilmar Farid dalam acara yang diselenggarakan oleh Google Arts & Culture.
Moms dan Si Kecil juga harus tahu bahwa setiap batik tidak hanya sekadar sebuah gambar.
Mungkin Moms, Dads, dan Si Kecil memilih batik karena warnanya atau coraknya yang bagus.
Padahal di balik setiap corak dan warna memiliki filosofinya masing-masing loh.
Bahkan batik bisa menjadi salah satu pendorong Moms, Dads, dan Si Kecil menjalani hari karena maknanya yang mendukung.
Baca Juga: Sudahkah Moms Bisa Membedakan Batik Asli dengan Tiruan? Ini Cara Membedakannya Agar Tak Merugi
Salah satu contoh yang diberikan oleh Hilmar Farid yaitu motif batik Sida Mukti.
Biasanya motif ini digunakan dalam acara pernikahan atau lamaran, tetapi bisa juga digunakan dalam acara penting lainnya.
Hilmar Farid menjelaskan bahwa makna motif tersebut yaitu suatu pengharapan agar rencana yang hendak dilakukan akan berhasil.
Tak hanya motif batik Sida Mukti, motif batik parang juga memiliki makna yang mendalam.
Seorang legenda batik asal Solo, Supiyah Anggriyani atau dikenal sebagai Go Tik Swan menjelaskan bahwa motif batik parang merupakan motif tertinggi.
Pasalnya parang sendiri diartikan sebagai matahari atau sumber kehidupan dan biasa digunakan oleh raja serta pangeran di lingkungan Keraton.
"Kalau tau ceritanya keinginan orang untuk mendapatkan semakin tinggi," ujar Hilmar Farid.
Di samping itu, Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia dan Ketua Galeri Batik sekaligus Aktivis Batik Indonesia menyampaikan harapannya terhadap batik bagi warga Indonesia.
Ketua Galeri Batik sekaligus Aktivis Batik Indonesia. Dr. Tumbu Ramelan mengharapkan batik lebih dinaikkan derajatnya oleh pemerintah.
"Kita ingin sekali pemerintah menghargai batik itu dinaikkan, jangan disamakan dengan mie letek, seperti rendang," ujar Dr. Tumbu Ramelan.
Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia, Dr. H. Komarudin Kudiya minta masyarakat untuk bangga menggunakan batik.
"Pakailah batik dengan cara membeli, mengenalinya, dan bangga menggunakannya," ujarnya.
Ayo Moms ajak Si Kecil untuk membeli, mengenali motif-motifnya, dan bangga menggunakan batik mulai dari sekarang!
Baca Juga: Rayakan Hari Batik Nasional, Intip Gaya Sejumlah Artis Tanah Air Kenakan Batik
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR