Nakita.id - Suka menggigit-gigit kuku umumnya dilakukan anak.
Tahukah Moms & Paps, kebiasaan ini bisa berlanjut hingga dewasa, jika kita biarkan terus.
Efek sampingnya bisa lebih dari sekedar kosmetik.
BACA JUGA:Wanita Tercantik di Dunia, Dia Adalah Aishwarya Rai Bachan
Karena menggigit kuku berulang bisa membuat kulit di sekitar kuku terasa sakit, dan bisa merusak jaringan yang membuat kuku tumbuh.
Sehingga kuku terlihat abnormal.Bahasa mudhanya, kuku menjadi jelek, berkerut
Bahkan menggigit kuku bisa membuat yang melakukannya rentan terhadap infeksi.
Ingat, lo, di bawah kuku itu sarangnya penyakit.
Maka dari itu kebiasaan ini harus dihentikan.
Bagaimana cara menghentikannya?
BACA JUGA: Nyeri Haid Melanda, Ternyata Bisa Diatasi Dengan 10 Makanan Ini Moms!
1. Potong kuku secara rutin. Kuku pendek membuat keisengan menggigit-gigit kuku terhambat.
2. Oleskan cat kuku yang pahit ke kuku. Tapi jangan terapkan ini bagi anak. Karena bagaimanapun cat kuku bahan kimia yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh.
3. Rutin manikur. Dengan melakukan ini dipastikan bisa membuat anak cenderung tidak mau menggigit kuku. Apalagi pada orang dewasa.
Kenapa? Karena orang dewasa tidak mungkin tega menyia-nyiakan uang yang telah dikeluarkan membayar terapi manikur sirna hanya karena kesukaan kita menggigit-gigit kuku.
Bagi anak, usai manikur, pemicu isengnya untuk menggigit kuku tidak ada lagi, sebab usai manikur kuku rapih, halus, bersih.
4. Rutin memainkan bola terapi yang selalu ada di tangan, bisa memperkecil kemungkinan kita untuk menggigit-gigit kuku.
BACA JUGA: Atasi Flu Ringan Tanpa Obat. Khusus Bumil, Makan Makanan Ini!
5. Hilangkan pemicu. Menggigit-gigit kuku bisa juga karena adanya pemicu.
Seperti, adanya hangnails, atau pemicu lainnya, seperti kebosanan, stres, atau kegelisahan.
Tips di atas baiknya dicoba oleh Moms pada anak.
Kenapa perlu ditegaskan?
Menggigit kuku pada anak disinyalir dapat menurunkankecerdasannya.
Seorang Peneliti Rusia menyatakan, kebiasaan menggigiti kuku jari bisa mengganggu kecerdasan anak karena aktivitas ini berisiko besar membuat si kecil mengalami keracunan timah hitam.
Timah hitam atau timbel dengan mudah menumpuk di bawah kuku ketika anak-anak bermain di tempat berdebu, baik itu di dalam maupun di luar rumah.
Paparan timah pada tubuh bisa memengaruhi perkembangan anak-anak yang disebabkan kerusakan sistem saraf.
Tinggi rendahnya kadar timah di dalam tubuh anak bervariasi, bergantung pada apakah anak-anak itu tinggal di rumah yang terletak di pinggir jalan besar dan berdebu ataukah mereka punya kebiasaan bermain dengan tanah atau benda yang mengandung cat bertimbel.
BACA JUGACakep Banget! Inilah Deretan Anak Selebritis yang Memiliki Mata Indah
Penting juga diperhatikan, menggigit kuku lebih banyak dilakukan anak perempuan.
Hal ini terjadu bisa saja karena anak perempuan tidak lebih ditabukan untuk melakukannya dibandingkan anak laki-laki.
Masyarakat lebih bisa memaklumi bila aktivitas tersebut dilakukan oleh anak perempuan, daripada jika dilakukan anak laki-laki.
Akibatnya bila merasa cemas atau tidak nyaman, anak perempuan cenderung menggigit kuku, sedangkan anak laki-laki akan mencari bentuk aktivitas lain yang lebih bisa “diterima”, misalnya menggigit pensil atau menggeratakkan gigi.
Bagaimana Moms, yuk kita cegah dan hilangkan kebiasaan tidak baik ini pada Si Kecil.
Source | : | nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR