Nakita.id - Belum lama ini Anji mengunggah tangkapan layar percakapan dirinya dengan sang istri.
Pada unggahan tersebut tampak sang istri Wina Natalia mengirimkan foto anaknya.
Tampak terdapat benjolan si bagian bawah kelingking sang anak.
Anji menggabungkan 2 foto tangananaknya setelah 1 minggu.
Baca Juga: Awas, Ini Risiko Bila Si Kecil Terpapar Udara Kotor di Dalam Rumah!
Mulanya tampak seperti bekas luka yang timbul, tetapi setelah 7 hari justru memerah dan bertambah panjang.
Rupanya benjolan tersebut berisikan cacing yang masuk ke tangan anaknya.
"Yang, sigra kemasukan cacing di tangan," tulis istri Anji pada tangkapan layar tersebut pada unggahan Instagram di akun @duniamanji.
Rupanya cacing tersebut bisa masuk ke tangan anaknya karena terlalu sering bermain pasir.
"Aku baru tau cacing bisa masuk tangan," tulis sang istri..
"Gara2 main pasir yang," lanjutnya.
Rupanya Anji memang menyediakan tempat berpasir untuk anaknya bermain.
Baca Juga: Moms Inilah Dampaknya Tidak Memperbolehkan Anak Main Kotor-Kotoran
"di rumah, saya memberikan satu tempatkhusus untuk SUN bermain pasir. Sebelumnya SUN sering main pasir di taman cluster," tulis Anji pada potret anaknya yang tengah bermain pasir.
Akibat kejadian cacing tersebut, akhirnya Anji membelikan pasir mainan untuk anaknya.
"Akhirnya saya belikan Kinetic Sand," tulisnya.
Sang istri menyebutkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh cacing cutaneus Larva Migrans.
Anji juga mengingatkan para pengikutnya agar tidak terjadi hal serupa oleh anak-anak lainnya.
"BACA, JIKA ANAKMU/kamu suka mainan pasir. Kejadian jarang sih ini, tapi nyata. Ada-ada saja," tulis Anji.
Baca Juga: Penyebab Mata Merah Pada Anak, Paling Sering Karena Dikucek Pas Tangannya Kotor
Melansir dari Healthline, cutaneous larva migrans atau CLM ini memang sangat mungkin terjadi di negara tropis seperti indonesia.
CLM ini biasanya terkaitdengankotoran hewan seperti kucing dan anjing yang tercampur di dalam pasir.
Hal itu karena jenis cacing tambang ini hidup di dalam usus hewan dan telurnya keluar melalui kotorannya.
Nantinya, telur-telur tersebut menetas menajdi larva dan menyebabkan infeksi setelah tersentuh kulit manusia.
CLM ini bisa terjadi di mana saja seperti kaki, tangan, paha, bokong, dan kulit yang langsung bersentuhan dengan pasir atau tanah.
Dengan begitu, Moms perlu tahu gejala, cara mengatasi, dan cara mencegahnya.
Baca Juga: Dapati Anak Tiba-tiba Minum Cairan Pencuci Piring, Ini yang Harus Moms Segera Lakukan
Gejala
Biasanya gejala CLM ini akan muncul dalam 1-5 hari setelah terjadinya infeksi.
Gejala yang muncul yaitu munculnya jaringan abnormal pada kulit atau lesi berwarna merah yang memiliki pola seperti ular berputar.
Panjang lesi akan bertambah 2 cm dalam sehari.
Di samping itu lesi CLM akan menimbulkan rasa gatal, menyengat, nyeri, dan bengkak.
Cara mengatasi
Baca Juga: Batuk Terus di Malam Hari Bikin Si Kecil Kurang Tidur, Coba Redakan dengan Cara Sederhana Ini
Melansir dari laman yang sama disebutkan bahwa larva di dalam kulit akan mati dengan sendirinya setelah 5-6 minggu tanpa pengobatan.
Tetapi tidak menutup kemungkinan juga dibutuhkan waktu lebih lama dan lesi pun pasti sudah sangat panjang.
Cara mencegah
Sebelum CLM terjadi kepada Moms, Dads, dan Si Kecil perlu untuk melakukan pencegahan.
Cobalah untuk selalu memakan alas kaki agar tidak terjadi kontaminasi.
Selain itu, hindari juga tempat-tempat yang sering didatangi oleh hewan liar.
Di sampin gitu, Moms bisa rutin melihat area tubuh apakah terdapat infeksi CLM di tubuh terutama saat musim hujan.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Berbagai Gejala Diabetes pada Anak yang Perlu Moms Waspadai!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Healthline,Instagram |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR