Jumlah dopamin yang tepat bisa membuat suasana hati menjadi positif.
Bahkan, dopamin juga bisa membantu proses pembelajaran, perencanaan, dan meningkatkan produktivitas.
Selain itu, dopamin juga bisa meningkatkan kewaspadaan, fokus, motivasi, dan kebahagiaan.
Efek negatif dopamin
Akan tetapi, jumlah dopamin berlebihan bisa menghasilkan perasaan euforia sementara.
Tingkat dopamin yang sangat tinggi dapat membuat kita merasa di puncak dunia. Namun, perasaan itu hanya sementara.
Jumlah dopamin yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko delusi, mania, halusinasi, kegemukan, kecanduan, dan skizofrenia.
Bagaimana mengatasinya?
Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi efek samping dopamin adalah dengan melakukan detoks dopamin.
Detoks dopamin juga dikenal dengan nama puasa dopamin. Teknik ini diciptakan oleh psikiater dari California, Dr Cameron Sepah.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, ia mengatakan detoks dopamin juga penting dilakukan karena dopamin bisa memicu kecanduan.
Sayangnya, banyak orang tak menyadari hal itu karena aliran dopamin yang tinggi memang bisa memicu kesenangan meski hanya sementara.
Baca Juga: Berat Badannya Tak Kunjung Naik, Nikita Willy Akui Stres Saat Pernikahan Diundur Karena PSBB
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR