Dalam kehidupan modern, banyak orang tak bisa lepas dari teknologi, salah satunya ponsel.
Setiap kali ponsel berbunyi kita akan langsung menanggapinya. Bahkan tanpa sadar, kebiasaan tersebut seringkali mengganggu produktivitas dan hubungan dengan orang terdekat.
Tanpa kita sadari, adanya notifikasi pada ponsel bisa memicu produksi dopamin di otak.
Hal ini membuat kita merasa mendapatkan kesenangan ketika ponsel berbunyi.
Pada akhirnya, kita menjadi lebih fokus ke ponsel dan melupakan pekerjaan atau kewajiban kita.
Detoks dopamin bisa menjadi salah satu terapi perilaku kognitif, dimana kita bisa menghilangkan dominasi rangsangan tak sehat, seperti notifikasi ponsel, yang kerap menyertai kehidupan modern.
Alih-alih menanggapi isyarat yang memicu kesenangan sementara itu, kita harus membiarkan otak istirahat dan mengatur ulang siklus yang berpotensi memicu ketagihan itu.
Dengan kata lain, kita membiarkan diri kita merasa kesepian atau bosan.
Kita juga bisa mencari kesenangan dengan melakukan aktivitas yang lebih sederhana dan alami agar mampu mendapatkan kendali hidup kita.
Dengan cara ini, kita akan lebih mampu mengatasi perilaku kompulsif yang berpotensi mengganggu kebahagiaan kita.
Perilaku kompulsif yang seringkali merusak kesehatan fisik dan mental, antara lain makan berlebihan, penggunaan internet berlebihan, judi, pornografi, dan penggunaan narkoba.
Hal-hal tersebut bisa coba kita cegah dengan melakukan detoks dopamin.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Detoks Dopamin, Cara Lepaskan Diri Dari Kesenangan Sementara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR