Jangan Sampai Rugikan Diri Sendiri dan Orang Lain, Ini 5 Cara Mengelola Emosi dan Marah, Yuk Catat!
Nakita.id - Tak bisa dipungkiri, pandemi Covid-19 membuat emosi kita menjadi berlebihan.
Apalagi bagi Moms dan Dads yang harus bekerja dari rumah sekaligus mengurus anak.
Oleh karena itu, Moms dan Dads harus tahu tips tentang mengelola emosi agar tak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: #AyahSIAP Jangan Langsung Marah-marah, Begini Cara Tepat Menghadapi Si Kecil yang Suka Membangkang
Di masa pandemi ini segala sesuatunya menjadi terasa berat dan terkadang membuat kita jadi emosi secara berlebihan.
Terlebih lagi, bagi orang-orang yang sudah memiliki anak dan harus bekerja di rumah.
Wajar saja segala hiruk pikuk yang harus dilakukan memicu stres dan menyebabkan kemarahan yang memuncak.
Berangkat dari hal itu, seorang psikolog, Adam Borland, PsyD kemudian mencoba memberikan beberapa tips tentang mengelola emosi dan menahan rasa marah selama masa yang sulit ini.
1. Menarik napas dalam-dalam
Salah satu keterampilan mengatasi emosi yang paling efektif dan sudah kita lakukan sepanjang waktu adalah bernapas.
Namun, ini bukan sembarang bernapas. Borland merekomendasikan bernapas melalui diafragma atau dikenal juga sebagai pernapasan perut.
Ini adalah jenis napas dalam yang membuat perut mengembang saat kita sedang menarik napas, dan mengecil saat menghembuskannya.
Baca Juga: Hati-hati, Efek Negatif Stres Bisa Menyebabkan Terlambat Haid, Begini Cara Melancarkannya
Berlatihlah menarik napas perlahan melalui hidung dan menghembuskannya secara bertahap melalui mulut.
Mungkin tampaknya terlalu sederhana untuk membantu kita mengendalikan emosi.
Akan tetapi, pernapasan diafragma melibatkan sistem saraf parasimpatis yang menenangkan saat kita merasa stres atau kesal.
Kita juga dapat meningkatkan pernapasan diafragma dengan visualisasi yang menenangkan.
Coba lakukan sambil membayangkan kita sedang bersantai di pantai atau hutan.
2. Atasi stres dengan berolahraga
Borland menyarankan kita untuk melakukan beberapa jenis aktivitas fisik yang ringan, tidak harus pergi ke gym.
"Berjalan, menaiki tangga, dan apapun yang membuat kita bergerak lebih banyak dari sebelumnya akan sangat membantu," katanya.
Baca Juga: Covid-19 Buat Stres hingga Kecemasan, Segera Redakan dengan Minum 4 Teh Herbal Ini
Dia juga menyebut yoga dengan fokusnya pada perhatian dan pernapasan sebagai pereda stres yang ampuh.
"Beberapa orang meremehkan sarannya, tetapi jika mereka mencobanya, mereka akan menyadari bahwa itu sangat membantu," ujarnya.
Apalagi, internet dipenuhi dengan sumber daya dan video gratis untuk dapat membantu kita memulai yoga atau latihan yang bisa dilakukan di rumah selama masa pandemi.
3. Bersyukur
Mempraktikkan rasa syukur dapat membantu kita menyoroti hal-hal positif dalam hidup kita.
"Satu hal yang benar-benar saya fokuskan dengan pasien saya adalah gagasan tentang rasa syukur,” katanya.
"Saya pikir secara umum kita cenderung mengarah ke hal negatif dan kita sering mengabaikan hal-hal baik," sambung dia.
Cobalah membuat jurnal yang berisi ucapan rasa syukur atau menghubungi orang-orang terdekat untuk saling mengingatkan tentang hal-hal yang disyukuri secara teratur.
4. Perhatikan isyarat tubuh
Apakah kita sering mengatupkan gigi, mengepalkan tangan, atau menegangkan bahu?
Beberapa tanda pertama bahwa kecemasan atau kemarahan akan membanjiri kita akan terlihat pada tubuh kita.
Perhatikan isyarat ini. Kemudian coba gunakan beberapa keterampilan mengatasi emosi, seperti pernapasan diafragma.
"Jika kita dapat mengatasi gejala-gejala ini maka akan lebih mudah untuk menenangkan diri sendiri," terangnya.
5. Carilah bantuan
Jika stres, kecemasan, atau kemarahan mulai memengaruhi hidup, ada baiknya untuk berbicara dengan ahlinya melalui telepon atau video call.
Salah satu cara sederhana untuk mengetahuinya adalah dengan bertanya pada diri sendiri apakah kita telah bertindak di luar kepribadian sebagai berikut.
Apakah kita biasanya berwatak lembut tetapi sekarang mengalami ledakan amarah?
Apakah kita biasanya orang yang dapat diandalkan tetapi sudah mulai kehilangan kepedulian karena kecemasan?
Apakah kita menghindari panggilan telepon dari teman atau keluarga karena suasana hati yang buruk?
Jika kita sedang mengalami perubahan ini, membicarakannya pada orang terdekat atau psikolog akan menjadi cara yang baik untuk membantu melepaskan emosi terpendam dan mempelajari keterampilan untuk menangani stres.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Simak 5 Cara Mengendalikan Emosi di Masa yang Sulit"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR