"Pendekatan yang menarik untuk mengembangkan kontrasepsi pria adalah penargetan protein yang penting untuk kesuburan sperma," ungkap peneliti dari studi yang pernah diterbitkan dalam jurnal terbitan American Chemical Society's Journal of Medicinal Chemistry itu.
Studi ini juga menemukan bahwa beberapa protein dalam sperma berfungsi mengatur kesuburan pria dan meminimalkan efek samping beracun lainnya.
Dikarenakan ouabain dapat memicu risiko kerusakan jantung, ouabain tidak dapat digunakan secara tunggal.
Para periset merancang sejumlah analog yang bisa mengikat protein tanpa membahayakan jantung.
BACA JUGA: Foto Kumpulan Ganteng dan Cantiknya Masa Muda Para Presiden Indonesia, Bikin Pangling!
Untuk melakukan ini, mereka memindahkan kelompok gula dan mengganti kelompok laktonnya, sehingga menghasilkan turunan yang mampu menargetkan protein yang diinginkan pada sel sperma tikus.
Dengan mengikat protein tertentu dalam sperma, sperma akan mengalami gangguan kemampuan untuk berenang.
Hal itu akan membuatnya lebih sulit untuk membuahi sel telur.
Namun sabar ya Dads.
Saat ini, penemuan ini belum mengumumkan kapan merealisasikan ide ini untuk dikonsumsi masyarakat luas.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR