"Untuk memindahkannya ke dagu kita tentu harus menyentuhnya dan itu dapat mengotori (masker)," kata Adalja.
Sementara itu, spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD menambahkan, saat bepergian, kita mungkin melakukan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
Jadi, menyentuh masker wajah dengan tangan yang tidak dapat dipastikan bersih sebenarnya dapat menularkan virus ke area wajah.
Selain kemungkinan paparan virus yang lebih tinggi jika masker tidak digunakan dengan baik, menurunkan masker wajah ke dagu atau leher juga bisa membuat kita terinfeksi jika di area leher kita terdapat virus.
East Midlands Ambulance Service dari National Health Service (NHS) pernah mengingatkan hal serupa melalui sebuah grafik.
"Grafik ini membantu menjelaskan pentingnya untuk tidak memakai masker di dagu atau leher," demikian tertulis dalam grafik.
Tetesan yang mengandung virus tidak terlihat oleh mata telanjang, sehingga kita tidak akan tahu apakah ada partikel mengandung virus yang menempel di sekitar area dagu dan leher kita.
Jika area dagu dan leher terkena tetesan mengandung virus dan kita menurunkan masker ke area tersebut bisa membuat masker terkontaminasi.
Artinya, ketika masker tersebut digunakan kembali untuk menutup hidung dan mulut, kita akan rentan terhadap bakteri, kuman dan virus yang menempel di dagu dan leher.
Lepas masker ketika makan dan minum
Daripada menurunkan masker ke dagu atau leher ketika makan dan minum di tempat publik, lebih baik melepasnya.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap Salah Satu Jalan Keberhasilan Menyambut Pandemi Covid-19 Berakhir, Ini Kuncinya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR