Jangan Turunkan ke Dagu dan Leher! Ini yang Harusnya Dilakukan untuk Simpan Masker Saat Makan dan Minum di Tempat Umum
Nakita.id - Bukannya semakin menurun, kasus Covid-19 di Indonesia malah semakin meningkat.
Fakta ini harusnya membuat kita sadar bahwa kita harus selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
3M, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan memakai masker adalah jalan yang harus kita lakukan untuk mencegah penularan Covid-19 semakin membludak.
Sayangnya, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan malah makin menurun.
Bahkan, hingga data 27 November 2020 data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan bahwa persentase kepatuhan masyarakat dalam memakai masker hanya 59,32 persen.
Selain itu, banyak masyarakat masih menggunakannya dengan cara yang salah.
Salah satunya adalah kebiasaan menurunkan masker ke dagu atau bahkan ke leher. Misalnya, ketika makan dan minum.
Beberapa orang juga masih terlihat menurunkan maskernya ke dagu atau leher, meskipun tidak sedang makan dan minum, hanya karena alasan kenyamanan.
Padahal, ada dampak kesehatan yang bisa kita alami jika sering menurunkan masker ke dagu atau leher ketika sedang beraktivitas di luar.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pernah mengingatkan melalui sebuah video agar kita tidak menyentuh masker dengan tangan ketika sedang mengenakannya.
Baca Juga: Jangan Sampai Kecolongan, Waspadai Gejala Covid-19 yang Sering Menyerang Anak
Di dalam video tersebut, CDC turut menyingung aturan lainnya yang masih sulit dipatuhi sebagian masyarakat, yakni: "jangan letakkan masker wajah di leher atau dahi".
Menurut pakar penyakit menular dan peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja, MD, ada beberapa alasan mengapa kebiasaan tersebut harus dihindari.
Menurutnya, masker harus digunakan dengan tepat agar perlindungannya efektif.
Cara pemakaian yang tepat adalah pas di wajah, namun tetap memungkinkan kita bernapas dengan baik.
Covid-19 dapat menular melalui tetesan pernapasan dari mulut atau hidung saat seseorang bersin, batuk, atau sekadar berbicara.
Penularan juga masih mungkin terjadi dari seseorang yang tidak menunjukkan gejala.
Jika masker tidak digunakan secara tepat, seseorang akan rentan menghirup partikel yang didapatkannya dari luar, atau jika dia adalah orang yang sedang sakit, maka dia rentan menularkannya ke orang lain.
"Memakainya dengan cara yang tidak tepat pada dan tidak menutupi mulut dan hidung tidak akan memberikan manfaat apapun," kata Dr. Adalja.
Selain itu, sebisa mungkin masker harus terus dalam keadaan steril dan terbebas dari kontaminan lingkungan, termasuk yang mungkin ada di kulit atau tangan kita.
Sementara, menurunkan masker dan memasangnya kembali dapat melibatkan banyak sentuhan yang dilakukan secara berulang.
"Untuk memindahkannya ke dagu kita tentu harus menyentuhnya dan itu dapat mengotori (masker)," kata Adalja.
Sementara itu, spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner, MD menambahkan, saat bepergian, kita mungkin melakukan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus.
Jadi, menyentuh masker wajah dengan tangan yang tidak dapat dipastikan bersih sebenarnya dapat menularkan virus ke area wajah.
Selain kemungkinan paparan virus yang lebih tinggi jika masker tidak digunakan dengan baik, menurunkan masker wajah ke dagu atau leher juga bisa membuat kita terinfeksi jika di area leher kita terdapat virus.
East Midlands Ambulance Service dari National Health Service (NHS) pernah mengingatkan hal serupa melalui sebuah grafik.
"Grafik ini membantu menjelaskan pentingnya untuk tidak memakai masker di dagu atau leher," demikian tertulis dalam grafik.
Tetesan yang mengandung virus tidak terlihat oleh mata telanjang, sehingga kita tidak akan tahu apakah ada partikel mengandung virus yang menempel di sekitar area dagu dan leher kita.
Jika area dagu dan leher terkena tetesan mengandung virus dan kita menurunkan masker ke area tersebut bisa membuat masker terkontaminasi.
Artinya, ketika masker tersebut digunakan kembali untuk menutup hidung dan mulut, kita akan rentan terhadap bakteri, kuman dan virus yang menempel di dagu dan leher.
Lepas masker ketika makan dan minum
Daripada menurunkan masker ke dagu atau leher ketika makan dan minum di tempat publik, lebih baik melepasnya.
Baca Juga: Epidemiolog Ungkap Salah Satu Jalan Keberhasilan Menyambut Pandemi Covid-19 Berakhir, Ini Kuncinya
Sebelum melepas masker, Adalja menyarankan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun terlebih dahulu atau menggunakan hand sanitizer.
Kemudian, lepas masker pada bagian ear loop, pastikan tidak menyentuh bagian yang menutupi wajah.
Jika kamu mengenakan masker medis dan akan berada di luar rumah dalam waktu cukup lama, bawalah kantong plastik untuk membuang masker bekas ketika akan menggantinya.
Jika tidak membawa kantong plastik, simpan terlebih dahulu masker bekas di kantong atau tas dan membuangnya segera ketika menemukan tempat sampah.
Ketika akan memakai kembali masker, cuci tangan kembali terlebih dahulu. Pastikan mengenakannya dengan tepat dengan menutup hidung dan mulut, serta hanya menyentuh bagian ear loop.
Baca Juga: Yuk, Konsultasikan Program Keluarga Berencana Lewat Telemedicine
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Turunkan Masker ke Dagu dan Leher, Ini Akibatnya")
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR