Dilansir dari Men's Health, CEO Pfizer, Albert Bourla masih belum bisa memberikan jawaban pastinya, karena vaksin ini belum edar secara serentak.
Bukan cuma CEO Pfizer, CEO Moderna juga masih belum bisa yakin akan hal tersebut.
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu diperiksa. Kami tidak yakin tentang itu sekarang," kata Bourla.
Semua ini masih abu-abu. Direktur Pusat Ilmu Kesehatan dan Perilaku Baru Universitas Bryant, Kirsten Hokeness, Ph.D juga mengatakan hal yang sama.
Ada risiko teoretis bahwa Anda dapat menularkan virus kepada orang lain meskipun telah divaksinasi,” kata Kirsten Hokeness, Ph.D.
Tapi dari semua ini, semua peneliti akan mengusahakan setelah semua mendapatkan vaksin, orang-orang ini akan segera melepas maskernya.
"Tujuan dari vaksin ini adalah untuk menciptakan memori imunologi dalam tubuh sehingga ketika Anda menghadapi virus di masa depan, sistem kekebalan Anda dengan cepat meningkat dan menyerang virus dengan sangat cepat sebelum Anda sakit," ucap Dr. Hokeness.
"Oleh karena itu, selama vaksin memiliki respons imunologis yang kuat, kemungkinan virus akan berhenti berkembang biak dalam sistem Anda dengan cukup cepat," lanjutnya.
Baca Juga: Sudah Tiba di Tanah Air, Begini Keterangan Soal Efektivitas Vaksin Sinovac untuk Tangkal Covid-19
Source | : | Men's Health |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR