Diafragma, pita jaringan otot yang memisahkan jantung dan paru-paru dari perut, naik sebanyak 4 sentimeter selama trimester pertama kehamilan.
Gerakan diafragma membantu paru-paru terisi udara. Beberapa wanita mungkin tidak menyadari perubahan seberapa dalam mereka dapat bernapas, yang lain mungkin memperhatikan bahwa mereka tidak dapat mengambil napas dalam-dalam.
Selain perubahan diafragma, ibu hamil sering kali bernapas lebih cepat akibat peningkatan hormon progesteron.
Progesteron memainkan peran penting dalam perkembangan janin. Ini juga merupakan stimulan pernapasan, yang berarti menyebabkan pernapasan seseorang menjadi lebih cepat.
Jumlah progesteron dalam tubuh wanita akan meningkat selama masa kehamilan.
Baca Juga: Selain Ciri-ciri Lendir Corona, Inilah Gejala Covid-19 yang Harus Diwaspadai
Meskipun bernapas lebih cepat tidak selalu menyebabkan sesak napas, beberapa wanita mungkin memperhatikan perubahan pola pernapasan.
Trimester 2
Wanita akan lebih merasakan sesak napas di trimester 2 ini.
Janin akan lebih besar dan rahim akan mengembang.
Fungsi jantung juga akan berubah, karena tubuh akan memproduksi darah lebih banyak selama kehamilan. Jadi jantung semakin kuat memompa darah ke seluruh tubuh.
Trimester 3
Ini akan menjadi puncak Moms mengalami sesak napas karena bayi sudah mulai berkembang besar.
Baca Juga: Bayi Batuk Saat Tidur Berisiko Alami Kondisi Membahayakan, Benarkah?
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Times Now News,Medical News Today |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR