Goh juga menyarankan, pastikan vitamin yang dikonsumsi tidak melebihi 100 persen dari kebutuhan harian yang direkomendasikan.
Hanya karena iklan vitamin mengklaim dapat meningkatkan kesehatan atau perkembangan otak anak, bukan berarti Moms bisa langsung memberikan vitamin dengan jumlah banyak.
Bahkan, jika si kecil jatuh sakit, orangtua tidak boleh memberi dosis ekstra pada vitamin dengan harapan si kecil akan pulih lebih cepat.
Sehingga, Goh menekankan bagi orangtua untuk membuang jauh-jauh pikiran "lebih banyak vitamin maka lebih baik".
Selain itu, hindari suplemen herbal Ginkgo dan suplemen herbal lainnya. Menurut Goh, produk suplemen herbal belum tentu memiliki jaminan kemurnian dan keamanannya bagi anak.
Baca Juga: Tak Harus dari Vitamin, Makanan Sehari-hari pun Bisa Jadi Sumber Asam Folat yang Tinggi
Bagaimana jika anak dalam masa pengobatan?
Anak tidak boleh sembarang mengonsumsi vitamin, terutama yang sedang dalam masa pengobatan atau mengonsumsi obat.
Sebab, ada beberapa obat yang tidak bisa berinteraksi baik dengan vitamin dan mineral tertentu. Dikhawatirkan, konsumsi vitamin tersebut justru menyebabkan reaksi yang merugikan pada tubuh.
Goh menekankan untuk selalu konsultasi dengan dokter supaya vitamin bisa bekerja dengan baik dalam tubuh anak.
"Jadi, jika anak kita sedang dalam pengobatan, tanyakan kepada dokter apakah boleh memberinya suplemen untuk anak-anak," ujar Goh.
Selain menjaga kesehatan anak dengan asupan makanan dan suplemen, Moms juga harus memastikan si kecil menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin. Ajari untuk selalu ingat mengenakan masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan (3M).
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR